Wednesday, August 28, 2013

10 ‘Perintah’ Bagi Wanita Idaman Lain

10 ‘Perintah’ Bagi WIL

Kamu ingin menjadi wanita idaman lain (WIL), gundik, peliharaan atau selingkuhan? Ternyata, ada aturannya loh. Ya, ada manualnya, seperti BB yang kemarin kau terima sebagai hadiah. Sebelum terlibat dalam suatu hubungan dengan lelaki yang telah menikah (baik direncanakan atau tidak), sangatlah penting Anda mengetahui dan memahami ‘Undang-Undang’ bagi para WIL ini.

1. Janganlah mengeluh bila pria tersebut berbohong atau menipumu. Engkau sudah tahu kalau ia seorang pendusta dan pembohong ketika kamu kecantol dengannya.

2. Janganlah coba-coba membenarkan diri sendiri – khususnya kepada sang istri, tunangan atau pacarnya, karena kamulah yang menolong, yang mempermudah lelaki ini untuk berbuat salah. Dan lebih-lebih lagi, jangan mengungkapkan alasan-alasan pembenaran kepada anak-anak hasil hubungan lelaki itu dengan istri atau wanitanya. Bagi mereka, sama sekali tidak ada pembenaran atas luka hati dan derita yang telah kau picu.

3. Jangan lagi berkawan dengan wanita lain yang telah menikah, bertunangan atau bahkan yang baru berpacaran. Jadi, berkawan saja dengan wanita-wanita lajang. Ini karena kamu bahkan tak bisa mempercayai diri sendiri (apalagi mereka yang sudah berhubungan). Kalau jaman besi, kamu adalah seorang pezina yang semustinya tak bercampur baur dengan masyarakat beradab. Sebaliknya, setiap wanita yang saat ini punya kawan wanita yang statusnya adalah WIL juga musti mengakhiri apa yang mereka sebut sebagai pertemanan itu. Kalau tidak dilakukan, maka para wanita itu janganlah mengeluh kalau temannya itu mencuri suami/tunangan/pacarnya.

4. Janganlah mengeluh kalau orang-orang membicarakanmu, menggosipkanmu atau menyebutmu dengan panggilan-panggilan buruk, menghina dan merendahkan. Kamu sendiri yang telah menunjukkan bagaimana kepribadianmu, dan kamu sendiri yang membangun reputasimu.

5. Janganlah mengeluh miskin karena lelaki yang kau pacari saat ini masih harus terus membiayai istri dan anak-anaknya. Janganlah mengeluh kalau malah dirimu yang musti membantu biaya lelaki itu. Kamu sendiri yang menciptakan masalah finansial ini; lagi pula kewajiban-kewajiban lelakimu itu sekarang juga menjadi kewajiban-kewajibanmu. Karena itu, carilah pekerjaan (yang gajinya tinggi)!

6. Janganlah mengeluh dan bertanya “Apa yang telah kulakukan sehingga aku musti menderita seperti ini” bila hubungan dengan lelaki ini hancur berantakan. Semua yang dibangun di atas pondasi kebohongan dan dusta memang tidak dapat berlangsung lama.

7. Janganlah mengeluh atau marah bila istri/gadis yang kau lukai hatinya ini merencanakan balas dendam untuk menghancurkan hidupmu. Malah, kau seharusnya selalu siap akan hal ini karena para istri/gadis terluka itu punya hak untuk menggunakan segala sumber daya dan persenjataan yang mereka miliki untuk menyerang kehidupanmu. Kalau kamu tak sanggup menghadapi ‘pertempuran itu, mustinya kamu juga jangan mengaduk-aduk ‘dapur’ mereka.

8. Janganlah menganggap semua kesalahan jatuh pada lelakimu. Ia memang salah – tak diragukan lagi – tetapi kamu juga bersalah. Kamu wanita, dan kamu tentu tahu apa yang sedang kamu lakukan terhadap istri/gadis dari lelaki tersebut. Bagi lelaki, selingkuh biasanya lebih karena soal seks – tak peduli betapa ia mampu membuat dirimu merasa dicintai dan istimewa. Kalau nggak percaya, kamu bisa menguji teori ini: berhentilah ‘tidur’ dengannya untuk jangka waktu cukup lama, dan lihatlah apa yang bakal terjadi.

9. Kamu musti ingat semua hal-hal buruk dan kebohongan yang diucapkan lelakimu ini tentang istri/tunangan/pacarnya. Kamu juga musti ingat semua hal-hal buruk yang pernah kau katakan tentang istri/tunangan/pacar lelakimu itu kepada kawan-kawanmu. Kalau lelakimu mulai bosan kepadamu, atau ia melihat ‘rumput’ lain yang lebih segar dan hijau, maka hal-hal buruk seperti itu pula yang akan ia sebarkan kemana-mana; hanya saja dirimulah yang ia bicarakan. Dan hal-hal buruk tentang dirimu itu pula yang akan disampaikan oleh selingkuhan barunya itu kepada kawan-kawannya. Dan kamu tak bisa marah.

10. Janganlah merencanakan pembunuhan atau mutilasi lelakimu itu, kapan pun saja. Hak istimewa itu hanya ada di tangan wanita yang dikhianati lelakimu – lelaki yang telah kau bantu untuk mengkhianati wanitanya.

Cinta, meski luar biasa dan dahsyat, bukanlah alasan. Kamu hanya bisa menunggu perkawinan/hubungan itu tamat dengan sendirinya, dan barulah kau bisa terlibat dengan lelaki yang kau harapkan ini. Kalau memang ini yang terjadi, dan kamu memang tidak melakukan intervensi apa pun yang membantu tamatnya hubungan tersebut, maka kamu bukanlah seorang WIL, dan kesepuluh ‘perintah’ ini tidak berlaku untukmu. DB