tag:blogger.com,1999:blog-87786870438735945832024-02-21T02:03:28.029-08:00Cinta, Seks dan DustaDr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-30676000669158420512013-08-28T19:02:00.001-07:002013-08-28T19:02:28.928-07:0010 ‘Perintah’ Bagi Wanita Idaman Lain<b>10 ‘Perintah’ Bagi WIL</b> <br />
<br />
Kamu ingin menjadi wanita idaman lain (WIL), gundik, peliharaan atau selingkuhan? Ternyata, ada aturannya loh. Ya, ada manualnya, seperti BB yang kemarin kau terima sebagai hadiah. Sebelum terlibat dalam suatu hubungan dengan lelaki yang telah menikah (baik direncanakan atau tidak), sangatlah penting Anda mengetahui dan memahami ‘Undang-Undang’ bagi para WIL ini. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja5aopx_KX5rpA-c9QQ5OV4dd4DyVm26sDkludstu-8vHKsa_YPhw8beFq_mBBVJ3KbD9V6zCNDRtExIyBBvIqT-ORVtl4JuDPgwxVINgeQkWmdf9JGz06yt4TAtadHobHlEvBhzBfT-s/s1600/WIL.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja5aopx_KX5rpA-c9QQ5OV4dd4DyVm26sDkludstu-8vHKsa_YPhw8beFq_mBBVJ3KbD9V6zCNDRtExIyBBvIqT-ORVtl4JuDPgwxVINgeQkWmdf9JGz06yt4TAtadHobHlEvBhzBfT-s/s320/WIL.jpg" /></a></div><br />
1. Janganlah mengeluh bila pria tersebut berbohong atau menipumu. Engkau sudah tahu kalau ia seorang pendusta dan pembohong ketika kamu kecantol dengannya. <br />
<br />
2. Janganlah coba-coba membenarkan diri sendiri – khususnya kepada sang istri, tunangan atau pacarnya, karena kamulah yang menolong, yang mempermudah lelaki ini untuk berbuat salah. Dan lebih-lebih lagi, jangan mengungkapkan alasan-alasan pembenaran kepada anak-anak hasil hubungan lelaki itu dengan istri atau wanitanya. Bagi mereka, sama sekali tidak ada pembenaran atas luka hati dan derita yang telah kau picu. <br />
<br />
3. Jangan lagi berkawan dengan wanita lain yang telah menikah, bertunangan atau bahkan yang baru berpacaran. Jadi, berkawan saja dengan wanita-wanita lajang. Ini karena kamu bahkan tak bisa mempercayai diri sendiri (apalagi mereka yang sudah berhubungan). Kalau jaman besi, kamu adalah seorang pezina yang semustinya tak bercampur baur dengan masyarakat beradab. Sebaliknya, setiap wanita yang saat ini punya kawan wanita yang statusnya adalah WIL juga musti mengakhiri apa yang mereka sebut sebagai pertemanan itu. Kalau tidak dilakukan, maka para wanita itu janganlah mengeluh kalau temannya itu mencuri suami/tunangan/pacarnya. <br />
<br />
4. Janganlah mengeluh kalau orang-orang membicarakanmu, menggosipkanmu atau menyebutmu dengan panggilan-panggilan buruk, menghina dan merendahkan. Kamu sendiri yang telah menunjukkan bagaimana kepribadianmu, dan kamu sendiri yang membangun reputasimu. <br />
<br />
5. Janganlah mengeluh miskin karena lelaki yang kau pacari saat ini masih harus terus membiayai istri dan anak-anaknya. Janganlah mengeluh kalau malah dirimu yang musti membantu biaya lelaki itu. Kamu sendiri yang menciptakan masalah finansial ini; lagi pula kewajiban-kewajiban lelakimu itu sekarang juga menjadi kewajiban-kewajibanmu. Karena itu, carilah pekerjaan (yang gajinya tinggi)! <br />
<br />
6. Janganlah mengeluh dan bertanya “Apa yang telah kulakukan sehingga aku musti menderita seperti ini” bila hubungan dengan lelaki ini hancur berantakan. Semua yang dibangun di atas pondasi kebohongan dan dusta memang tidak dapat berlangsung lama. <br />
<br />
7. Janganlah mengeluh atau marah bila istri/gadis yang kau lukai hatinya ini merencanakan balas dendam untuk menghancurkan hidupmu. Malah, kau seharusnya selalu siap akan hal ini karena para istri/gadis terluka itu punya hak untuk menggunakan segala sumber daya dan persenjataan yang mereka miliki untuk menyerang kehidupanmu. Kalau kamu tak sanggup menghadapi ‘pertempuran itu, mustinya kamu juga jangan mengaduk-aduk ‘dapur’ mereka. <br />
<br />
8. Janganlah menganggap semua kesalahan jatuh pada lelakimu. Ia memang salah – tak diragukan lagi – tetapi kamu juga bersalah. Kamu wanita, dan kamu tentu tahu apa yang sedang kamu lakukan terhadap istri/gadis dari lelaki tersebut. Bagi lelaki, selingkuh biasanya lebih karena soal seks – tak peduli betapa ia mampu membuat dirimu merasa dicintai dan istimewa. Kalau nggak percaya, kamu bisa menguji teori ini: berhentilah ‘tidur’ dengannya untuk jangka waktu cukup lama, dan lihatlah apa yang bakal terjadi. <br />
<br />
9. Kamu musti ingat semua hal-hal buruk dan kebohongan yang diucapkan lelakimu ini tentang istri/tunangan/pacarnya. Kamu juga musti ingat semua hal-hal buruk yang pernah kau katakan tentang istri/tunangan/pacar lelakimu itu kepada kawan-kawanmu. Kalau lelakimu mulai bosan kepadamu, atau ia melihat ‘rumput’ lain yang lebih segar dan hijau, maka hal-hal buruk seperti itu pula yang akan ia sebarkan kemana-mana; hanya saja dirimulah yang ia bicarakan. Dan hal-hal buruk tentang dirimu itu pula yang akan disampaikan oleh selingkuhan barunya itu kepada kawan-kawannya. Dan kamu tak bisa marah. <br />
<br />
10. Janganlah merencanakan pembunuhan atau mutilasi lelakimu itu, kapan pun saja. Hak istimewa itu hanya ada di tangan wanita yang dikhianati lelakimu – lelaki yang telah kau bantu untuk mengkhianati wanitanya. <br />
<br />
Cinta, meski luar biasa dan dahsyat, bukanlah alasan. Kamu hanya bisa menunggu perkawinan/hubungan itu tamat dengan sendirinya, dan barulah kau bisa terlibat dengan lelaki yang kau harapkan ini. Kalau memang ini yang terjadi, dan kamu memang tidak melakukan intervensi apa pun yang membantu tamatnya hubungan tersebut, maka kamu bukanlah seorang WIL, dan kesepuluh ‘perintah’ ini tidak berlaku untukmu. DB Dr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-73166064662398899132012-11-04T17:47:00.001-08:002012-11-04T17:47:18.110-08:00Menyakiti Hati atau Kekerasan Verbal?Jangan Kau Sakiti Hatiku!<br />
<br />
“Dasar bodoh, nggak punya mata!” teriak seorang suami kepada sang istri yang tidak sengaja menumpahkan kopi ke atas meja kerjanya. Tapi jika hal ini terjadi saat masa pacaran, mungkin si pria akan berkomentar “Duh sayang hati-hati panas! Kena tangan nggak?”<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuJB_jeniHtkhAs_RY0Cm9yJmeckN5IQIR_tkyLtEFL3wEB9leoKdSG0pFdjnc47Ps1C1c3xI8gT2p17jmH9hPJjMmyyK6PtndjmAk_ZAkhegM9QDkVMqvlU7eQ6GK2zHoLpVXuJ1Han8/s1600/domestic-violence.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="126" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuJB_jeniHtkhAs_RY0Cm9yJmeckN5IQIR_tkyLtEFL3wEB9leoKdSG0pFdjnc47Ps1C1c3xI8gT2p17jmH9hPJjMmyyK6PtndjmAk_ZAkhegM9QDkVMqvlU7eQ6GK2zHoLpVXuJ1Han8/s200/domestic-violence.jpg" /></a></div><br />
<br />
<b>Kekerasan Psikologis Dimaklumi?</b><br />
Sebenarnya makian atau kata-kata kasar sudah termasuk dalam KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Hal ini disebut sebagai kekerasan psikologis, termasuk di dalamnya kekerasan verbal (mengumbar kata cerai, memaki, mengeluarkan kata-kata yang menyakiti pasangan, atau kata-kata ancaman) dan non verbal (tubuh menjauh saat berbicara, ekspresi muka datar, tidak menanggapi omongan atau menatap tajam disertai senyum sinis).<br />
Jika Anda berpikir bahwa kekerasan secara psikologis lebih baik dibanding kekerasan fisik, tampaknya Anda salah besar! <br />
Meskipun kekerasan fisik bisa meninggalkan luka di sekujur badan namun ucapan kasar, ancaman, intimidasi tak kalah meninggalkan luka yang dalam dan membekas dalam jiwa meski tak terlihat secara kasat mata. <br />
Tujuan pelaku kekerasan psikologis adalah membuat pasangannya merasa rendah dan tak berharga. Sehingga sang korban merasa lemah, tidak mampu untuk berdiri di atas kaki sendiri sebagai individu yang mandiri.<br />
<br />
<b>Kiat Hadapi Masalah Kekerasan</b><br />
Dalam budaya patriakal yang masih menjunjung adat ketimuran, menceritakan masalah domestik kepada orang lain sama halnya dengan membuka aib sendiri. Perasaan sentimental seperti merasa mengkhianati pasangan hidup dan kekhawatiran bahwa orang lain tidak akan percaya dengan apa yang diceritakan (utamanya pada korban kekerasan psikologis, karena luka yang ditinggalkan tak terlihat oleh mata telanjang), membuat korban KDRT merasa enggan menceritakan apa yang menimpanya kepada orang terdekat maupun pada pihak berwajib.<br />
Namun, kekerasan TETAP saja kekerasan! Tak boleh dibiarkan terus menerus, Anda harus bangkit untuk membenahi diri sendiri. Sometimes life is not easy, but the good news is, it’s not forever! Berikut langkah-langkah konkret yang bisa Anda tempuh:<br />
• Ceritakanlah masalah Anda pada orang yang paling dipercaya dan membuat diri Anda nyaman. Mereka akan berempati, mencoba menempatkan dirinya di posisi Anda. Kemungkinan besar mereka akan kaget, lalu banyak menasehati Anda dan berbicara buruk tentang perilaku pasangan. Janganlah tersinggung dan bersikap defensif akan hal tersebut! Terimalah kenyataan bahwa yang membuat Anda menangis setelah disumpah-serapahi, dimaki, direndahkan setiap harinya adalah suami atau istri Anda sendiri.<br />
• Merenunglah sejenak untuk menenangkan diri. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memunculkan pencerahan dalam diri Anda. Misalnya “Kamu yakin suami atau istrimu akan berubah?”, “Bagaimana jika ia melakukan kekerasan lagi?”, “Sampai kapan kamu sanggup berada di posisi seperti ini?” Memang, suami atau istri yang melakukan kekerasan adalah pasangan hidup Anda, orang terdekat yang mungkin masih Anda sayangi hingga detik ini, namun kekerasan tetap saja sebuah kekerasan, jangan mengelak!<br />
• Perlahan-lahan mulailah melihat sisi positif, kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri Anda. Mungkin selama ini Anda masih bertahan dalam situasi tersebut karena secara finansial sepenuhnya tergantung pada suami. Namun cobalah melihat potensi diri yang dimiliki. Hingga nanti saat yang terburuk tiba, Anda sudah siap menghadapinya.<br />
• Carilah informasi mengenai KDRT. Antara lain siapa yang dapat dihubungi pada situasi darurat, nomor telepon dan alamat LSM yang peduli dengan masalah KDRT.<br />
• Bila tingkat KDRT yang dilakukan pasangan semakin tinggi dan Anda tidak mampu melakukan hal-hal di atas, jangan ragu untuk melaporkan ke pihak yang berwajib! Sumpah-serapah, hinaan, makian tersebut dapat Anda rekam diam-diam untuk dijadikan barang bukti nantinya.<br />
• Jika setelah meninggalkan pasangan, Anda tetap terjebak dalam kungkungan rasa malu, tak berharga, rendah diri dan sebagainya, maka jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Ingat, Anda tidak gila! Jika bantuan profesional akan memperbaiki kualitas hidup Anda ke depannya, tentu saja hal ini patut dicoba. <br />
<b>Dr. Dono Baswardono, Psych, Graph, AISEC, MA, Ph.D</b> – Sexologist, Pschoanalyst, Graphologist, Marriage & Family Therapist.<br />
Untuk konsultasi, hubungi di 0878-8170-5466 atau pin 2849C490. :)<br />
Dr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-27826963126471322272012-08-28T17:49:00.000-07:002012-08-28T17:49:24.694-07:00Seks pun Perlu Tujuan dan Pengetahuan<b>Seks pun Perlu Tujuan dan Pengetahuan</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGD1mnVrAyF5VHiZGf-VDeqGZBDjuM7T6MZe1Rq8XjMagodd39euIUmvt-c_3aj4MwKWfvNTAzt5jAdQQYNQjh8GPqNMjdLaxl-sMfMhdRAFIFbsHu6VD1H-WuaBtuohWzf1YvJj1XdP8/s1600/sex.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="193" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGD1mnVrAyF5VHiZGf-VDeqGZBDjuM7T6MZe1Rq8XjMagodd39euIUmvt-c_3aj4MwKWfvNTAzt5jAdQQYNQjh8GPqNMjdLaxl-sMfMhdRAFIFbsHu6VD1H-WuaBtuohWzf1YvJj1XdP8/s200/sex.jpg" /></a></div><br />
<br />
Anda tahu bahwa di bagian bawah sana, Anda mempunyai sebuah karunia Tuhan berupa bagian tubuh yang kemudian kita sebut sebagai alat kelamin. Ada yang menyebutnya “alat vital” karena memang penting dan memang sarana kehidupan. Untuk menikmati hidup, bertahan hidup dan meneruskan kehidupan manusia. “Perempuan mempunyai vagina dan lelaki memiliki penis,” begitulah teriak berulang-ulang seorang bocah anak dokter kandungan dalam film komedi Kindergaten Cop yang dibintangi Arnold Schwarzenegger. Akan tetapi, mengapa ada bagian tubuh yang bentuknya begitu khas, yang berbeda antara wanita dan pria, yang ternyata bisa saling melengkapi seakan bagian dari potongan puzzle yang baru utuh kalau disatukan? Mengapa, tidak seperti bagian tubuh lainnya – tangan, kaki, kepala – yang mirip antara lelaki dan perempuan?<br />
Tentu saja, buku ini sama sekali tidak mengajak Anda untuk berpusing-pusing<br />
memikirkan filsafat fisiologi. Tetapi dari pertanyaan soal bentuk alat kelamin kita sendiri itu, kita sadar bahwa bagian tubuh itu ada karena punya fungsi tertentu. Segala sesuatu yang memiliki fungsi, tentu untuk mencapai tujuan tertentu. Ringkasnya, hubungan seks pun memiliki tujuan.<br />
<br />
<b>Prokreasi dan Rekreasi</b><br />
Menggunakan alat kelamin, Anda tentu jago dan lihai. Mungkin sudah ribuan kali ia dimanfaatkan. Entah bersama dengan alat vital yang lain atau dengan peralatan lain yang dibuat oleh pabrik, atau malah dengan alat alamiah lainnya yang berada di tubuh kita juga. Dalam frekuensi penggunaan yang cukup tinggi itu, seberapa banyak ia berhasil mencapai tujuan Anda?<br />
Atau, jangan-jangan, Anda malah belum memiliki tujuan dalam melakukan hubungan percintaan dengan pasangan? Jangan-jangan, persatuan tubuh Anda dan pasangan hanyalah bagian dari ritual yang dijalani karena telah diikat oleh lembaga perkawinan atau komitmen hubungan tertentu? Atau cuma meneruskan gelegak dorongan naluriah alias instink seksual?<br />
Tujuannya “untuk melanjutkan keturunan.” Begitulah jawaban para orangtua kepada anaknya. Kalau begitu, dari ribuan kali percintaan yang mereka lakukan, berapa kali sebenarnya yang sejak awal memang diniatkan untuk melanjutkan keturunan? Berapa kali yang sebenarnya cuma meneruskan gairah dan nafsu yang terlanjur membumbung? Kalau keturunan<br />
alias anak sudah punya, lalu mengapa mereka terus mengadakan persetubuhan? Apakah persenyawaan badaniah ini termasuk bertujuan prokreasi? <br />
Atau jangan-jangan memang hanya rekreasi? Memangnya salah kalau tujuannya rekreasi? Rasanya tidak masuk akal kalau tujuan rekreasi dianggap salah, sementara di tubuh kita banyak sekali alat yang fungsinya mengarah pada rekreasi seperti ujung-ujung syaraf<br />
yang menumpuk di kepala alat vital lelaki misalnya. Toh, rekreasi hanyalah usaha untuk mencipta kembali: diri kita sendiri. Bukankah setelah usai hubungan seks yang ekstatik dan nyaman, kita merasa seperti menemukan jati diri kita kembali?<br />
Begitulah, buku ini memang mengajak kepada kita semua untuk tidak malu untuk merasa nyaman dalam berhubungan seksual. Kita harus merasa nyaman dengan diri sendiri, pada pasangan kita dan pada hubungan dengan pasangan. Bagaimana kita merasakan kesejahteraan batiniah seperti itu, kalau kita tidak mulai dengan mengenal dan memahami tubuh dan seksualitas kita sendiri.<br />
Buku ini, boleh dikata, bagaikan anak haram yang kemudian ternyata lebih dicintai. Bagaimana tidak. Setelah buku pertama saya, “Antara Cinta, Seks dan Dusta: Memahami Perselingkuhan” terbit, saya segera menyiapkan buku berikutnya mengenai cara-cara menyelamatkan perkawinan setelah diguncang gempa penyelewengan. Akan tetapi, dari para pembaca dan klien, saya memperoleh banyak masukan. Cukup banyak persoalan perkawinan yang berawal dari problem seksual, misalnya kurangnya pengetahuan soal fisiologi selaput dara yang berimbas pada konsep soal keperawanan. Bahkan, tidak sedikit pula yang kehidupan seksualnya selama ini seakan-akan berada di ruang kedap suara yang sempit dan pengap. Apabila dirunut lebih jauh lagi, kebanyakan problem seksual itu muncul karena pengetahuan seksual yang tidak memadai. Kalau kita mau jujur, bahkan untuk mengenal alat kelamin kita sendiri saja masih banyak penge tahuan kita yang tidak lengkap, sepotong-potong, bahkan keliru.<br />
<br />
<b>Pendidikan Seks</b><br />
Seksualitas adalah bagian integral dari kepribadian seseorang. Seksualitas bukan cuma penis dan vagina belaka. Kepribadian yang utuh dan terbuka, tentunya memiliki seksualitas dan menjalankan perilaku seksual di dalam hubungan seksual yang terbuka pula. Itu berarti kita perlu membersihkan pikiran dari segala macam mitos dan kekeliruan. Keterbukaan di dalam buku ini merupakan usaha untuk memberikan informasi yang akurat sehingga dapat membantu kita semua mengembangkan pola perilaku seksual yang sehat, meningkatkan kebahagiaan dan membantu mencapai tataran kesejahteraan yang lebih tinggi.<br />
Sayangnya, seks, masih dianggap tabu dalam masyarakat ortodoks. Dengan penuh tekanan, pertanyaan-pertanyaan alamiah mengenai bagian intim dan integral kehidupan kita itu dibasmi habis. Nyaris tak ada seorang remaja pun berani bertanya kepada orangtuanya. Orangtua bersyukur kalau anak mereka tidak bertanya, tetapi sambil terus ketakutan kalau remaja mereka ini tiba-tiba saja sudah menghamili atau dihamili remaja lain.<br />
Sementara di sisi lain, ada media-media yang sengaja menumbuhkembangkan<br />
perilaku seksual menyimpang. Masyarakat dibikin tergila-gila pada berita-berita soal pemerkosaan dan perundungan seksual. Kepala-kepala berita sengaja dibuat untuk membuat pembaca merasa terangsang dengan perbuatan menyimpang itu.<br />
Sikap munafik ini membuat rasa ingin tahu yang alamiah terus tak terpuaskan dan menyuburkan mitos-mitos yang keliru. Secara tak langsung, pola ini juga menguatkan sikap mengabaikan kepentingan pihak-pihak lain dalam hubungan seksual dan perkawinan. Dari generasi ke generasi sikap ini diwariskan, seperti penyakit sosial yang tidak rasional.<br />
Padahal, secara tradisional, kita memiliki kearifan seksual. Coba tengok kembali khasanah sastra lama, dan beberapa candi kuno yang menunjukkan bahwa seksualitas adalah bagian alamiah dari kehidupan kita. Buku ini, dengan demikian, dapat dilihat sebagai bagian dari upaya pendidikan (kembali) seks. DB<br />
<br />
<b>Dr. Dono Baswardono, Psych, Graph, AISEC, MA, Ph.D</b> – Sexologist, Pschoanalyst, Graphologist, Marriage & Family Therapist.<br />
Untuk konsultasi, hubungi di 087881705466 atau pin 2849C490. :)<br />
Dr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-67937123889473902862012-08-28T17:25:00.001-07:002012-08-28T17:25:05.515-07:00Perkawinan Dini Berisiko Terkena Kanker RahimPerkawinan Dini Berisiko Terkena Kanker Rahim <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPwSdBDmMMUxwLRmuoNK5Q2hmT4Mg4Gt2axql_q_-UnRDuCTPOn57nQ5OQALRgSUYuVZlZvA6Zz2ZL5mGDSAB2YLZj3T6gr3fKAA5lmMO8nwlviKQB2xKpEIJXyQd0kL5lm1O1woeFRTM/s1600/leher-rahim.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="150" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPwSdBDmMMUxwLRmuoNK5Q2hmT4Mg4Gt2axql_q_-UnRDuCTPOn57nQ5OQALRgSUYuVZlZvA6Zz2ZL5mGDSAB2YLZj3T6gr3fKAA5lmMO8nwlviKQB2xKpEIJXyQd0kL5lm1O1woeFRTM/s200/leher-rahim.jpg" /></a></div><br />
<br />
Perempuan yang menikah di bawah usia 20 tahun berisiko terkena kanker leher rahim. Pada usia remaja, sel-sel leher rahim belum matang. Kalau terpapar human papilloma virus atau HPV, pertumbuhan sel akan menyimpang menjadi kanker. <br />
Di leher rahim ada dua lapis epitel, epitel skuamosa dan epitel kolumner. Pada sambungan kedua epitel terjadi pertumbuhan yang aktif, terutama pada usia muda. Epitel kolumner akan berubah menjadi epitel skuamosa. Perubahannya disebut metaplasia. Kalau ada HPV menempel, perubahan menyimpang menjadi displasia yang merupakan awal dari kanker. Pada usia lebih tua, di atas 20 tahun, sel-sel sudah matang, sehingga risiko makin kecil. <br />
Kanker leher rahim menduduki peringkat pertama kanker yang menyerang perempuan di Indonesia. Angka kejadiannya saat ini 23 persen di antara kanker lain. <br />
<br />
Faktor risiko kanker leher rahim selain perkawinan dini adalah banyak melahirkan, merokok, dan berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seks. Gejala awal yang perlu diwaspadai, keputihan yang berbau, gatal, serta perdarahan setelah sanggama. <br />
Jika diketahui pada stadium sangat dini atau prakanker, kanker leher rahim bisa diatasi secara total. Untuk itu, perempuan yang aktif secara seksual dianjurkan melakukan tes Pap 2-3 tahun sekali. Tes ini murah dan mudah, bahkan bisa didapatkan di puskesmas dan praktik bidan. <br />
Ada vaksin yang mampu melindungi perempuan terhadap empat tipe HPV, yaitu HPV 6 dan HPV 11 yang menimbulkan kutil/tumor jinak pada alat kelamin serta HPV 16 dan HPV 18 yang bisa menimbulkan kanker pada leher rahim dan vagina. Sayangnya, vaksin itu, quadrivalent HPV vaccine, masih relatif mahal, 100 dollar AS per vaksin. Padahal harus diberikan tiga kali ulangan, bulan ke-0, ke-2, dan ke-6. DB <br />
Dr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-30392931635202618182012-07-19T03:55:00.000-07:002012-07-19T03:55:00.693-07:00Tips Jaga Hati Saat Hubungan Jarak Jauh<b>Hubungan Jarak Jauh Namun Tetap Dekat di Hati</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKxtrz4YovGCjIqK3i-HD0saLjilIZtSEH6m7G0WSiA7PyKsBSMNe0RFmUdDK2e6B3O_XCHJfosSaoje852ivyYyIhWAfdTfiBpGMvpHjb_kaWmtcDj9BUXtydcLBwF0tPQ5cEpWwMJtw/s1600/longdistance.jpg" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="90" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKxtrz4YovGCjIqK3i-HD0saLjilIZtSEH6m7G0WSiA7PyKsBSMNe0RFmUdDK2e6B3O_XCHJfosSaoje852ivyYyIhWAfdTfiBpGMvpHjb_kaWmtcDj9BUXtydcLBwF0tPQ5cEpWwMJtw/s200/longdistance.jpg" /></a></div><br />
<br />
Suami dinas luar kota? Atau pacar Anda sedang kuliah di kota atau negara lain? Tidak sedikit hubungan jarak jauh yang membuat berantakan rumah tangga; misalnya karena salah satu berselingkuh. Meskipun saling setia, namun karena komunikasi yang sangat jarang, akhirnya rasa cinta seakan-akan memudar. Hubungan yang hambar akhirnya meruntuhkan jalinan kasih di antara Anda berdua. Nah, bagaimana caranya agar jarak yang memisahkan Anda itu tetap membuat hati Anda berdua menyatu? <br />
<br />
1. Sangat penting tetap sering berkomunikasi meski LDR. Tak cukup hanya sms/bbm. Pergunakan Skype misalnya. <br />
<br />
2. Ajukan pertanyaan2 penting sebelum ia berangkat, termasuk kesepakatan tentang jadwal dan frekuensi komunikasi serta berbagai komitmen lainnya. <br />
<br />
3. Jika Anda berdua belum terikat pernikahan, sejak awal hubungan LDR harus dipastikan statusnya, apakah sekadar teman, pacar atau apa. Dan sejak awal LDR, Anda juga musti berani bertanya apakah ia mau pindah ke kota Anda jika hubungan makin serius. <br />
<br />
4. Meskipun LDR, lakukan banyak kegiatan bersama2 karena telepon berlama-lama bisa membosankan. Misalnya, nonton serial TV bersama2: dia di sana, Anda di sini. <br />
<br />
5. Dalam LDR, masing-masing cenderung menjadi tak bergantung. Penting untuk tetap lengket secara emosional. Lakukan hal-hal kecil untuk menjaga ikatan emosional. Banyak sekali cara menjaga ikatan emosional ini antara lain: minta nasehat cara ganti bohlam, mengiriminya CD musik baru, kirim surat dengan kertas berbekas lipstik Anda, dll. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIxA2lK2BUAxuwFIW9iU9-OVSaVbtBW9W9d00naFuIvofwuIWV1yuvX2DxTLkXMGlqyLKPGaM1fNJxfHg2AmUkwafuLaSB8DOU9WBhTch2cw4fyjAdI0k-90Ed74IOwLv7T3LugDqHLv4/s1600/LDR.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="200" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIxA2lK2BUAxuwFIW9iU9-OVSaVbtBW9W9d00naFuIvofwuIWV1yuvX2DxTLkXMGlqyLKPGaM1fNJxfHg2AmUkwafuLaSB8DOU9WBhTch2cw4fyjAdI0k-90Ed74IOwLv7T3LugDqHLv4/s200/LDR.jpg" /></a></div><br />
<br />
6. Jangan fokus pada kekurangan saja. Fokuskan hidup Anda pada keuntungan-keuntungan LDR seperti: tak perlu rebutan kamar mandi, ada waktu lebih banyak untuk ngobrol dengan keluarga besar dan sahabat, lebih banyak me-time, bisa kuliah lagi, dll. <br />
<br />
7. Sengaja sama-sama ikut hobby baru walau LDR. Misalnya sama-sama ikut kursus masak. Saling cerita resep yang dicoba, bercerita ttg perbedaan cara memasak atau beda bahan, dll. <br />
<br />
8. Hindari kecerewetan atau mengontrol pasangan yang LDR. Misalnya, "Jangan lupa makan," "Ayo makan vitamin," atau melarangnya lembur. <br />
<br />
9. Meski LDR, bicarakan masa depan bersama-sama. Bagaimana nanti membesarkan anak-anak, rencana investasi, bulan madu kedua, dll. <br />
<br />
10. Dan yang terutama saat LDR, saling mendoakan. Dengan berdoa, Anda berdua akan lebih mudah bersyukur dan selalu punya pengharapan. Ingatlah bahwa masa depan akan lebih baik. <br />
Salam saya untuk dia yang berjarak jauh tetapi dekat di hati Anda. Anda berdua berbahagia :)Dr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-2593142524024270982012-07-16T22:09:00.000-07:002012-07-16T22:09:30.971-07:00PEREMPUAN ITU RASIONAL!<b>WANITA RASIONAL</b> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimY4Xr88xOKr8IdbZIJmtBoNKPdfYac3Nw5LwX8vYGu4xypzuIcTNlIB6wZTnaGblpom_tc4VEa7X5Anj85gEDE5pCVyCFSUSY17tckQXCNcmN0pLAW1DG9jt8mM7OwN3yuUPOVEm_zdc/s1600/Woman-leader1.jpg" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="200" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimY4Xr88xOKr8IdbZIJmtBoNKPdfYac3Nw5LwX8vYGu4xypzuIcTNlIB6wZTnaGblpom_tc4VEa7X5Anj85gEDE5pCVyCFSUSY17tckQXCNcmN0pLAW1DG9jt8mM7OwN3yuUPOVEm_zdc/s200/Woman-leader1.jpg" /></a></div><br />
<br />
Berdasar penelitian, berbeda dengan mitos, wanita lebih rasional daripada pria. Sebaliknya, pria lebih emosional/reaktif dalam mengambil keputusan rumah tangga.<br />
Tidak percaya? Mari lihat kasus-kasus di bawah ini. <br />
<br />
Mengapa wanita sulit mengambil keputusan bercerai? Karena ia menghitung semua untung-ruginya dengan sangat teliti. Bukan hanya efek bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi suaminya, bagi anak-anaknya, bagi keluarga inti, keluarga besar, dll. Sementara, pria bisa dalam tempo sekian detik langsung berteriak, "Ya sudah, cerai saja!" secara reaktif jika ia merasa dilecehkan egonya. Ia hanya ingin membuktikan bahwa walau bercerai, ia akan selamat dan bisa dengan cepat mendapatkan yang lain (atau memang sudah punya cem-ceman). <br />
<br />
Pernah memperhatikan pameran mobil? Ibu-ibu cenderung memilih mobil yang muat banyak orang - walau untuk mobil kedua, dst. Para bapak? Walau tak punya duit, mereka berbondong-bondong melihat Ferrari atau Jeep Wrangler yang gagah; menaikinya, bahkan test drive. Sedangkan ibu-ibu, paling-paling hanya menoleh. <br />
<br />
Siapa yang lebih sering menggampar anak karena hal sepele, misalnya karena mobilnya lecet akibat tergores mainan anaknya? Ayah kan? Padahal berapa sih biaya mengecat kembali satu bagian mobil? Tapi berapa "biaya psikologis" yang tergores di jiwa anak-anak? Goresan itu TIDAK BISA hilang. Akan membekas sepanjang hidup. <br />
<br />
Jadi? Janganlah lagi menuduh para perempuan ini emosional. Mereka sangat rasional. Problemnya adalah: para lelaki ini TIDAK PERNAH diajari oleh masyarakat/keluarganya bagaimana cara mengenal, mengidentifikasi, mengungkapkan secara tepat, dan mengendalikan perasaan-perasaannya. Misalnya, sungguh keliru menyatakan bahwa "pria hebat itu tidak menangis." Karena itu, mari para lelaki, belajarlah untuk berperasaan. Jika Anda mampu mengelola perasaan, maka Anda pun akan menjadi pria yang lebih logis, rasional, dan EMPATIK. <br />
<br />
Selamat siang. Selamat makan siang.<br />
<br />
NB: <i>jika setelah membaca essay ini Anda masih ngotot bahwa perempuan itu emosional, itu namanya mekanisma pertahanan ego: denial/penyangkalan. He...he... <br />
Tetapi, agar Anda puas, saya akan bercerita soal penelitian yang dilakukan oleh NASA. Secara berkala, mereka menguji calon astronaut, pria dan wanita. Tesnya sederhana. Mereka diandaikan sedang di bulan, lalu melakukan penjelajahan dengan jip bulan. Ternyata jipnya rusak, dan mereka harus kembali ke pesawat induk, dengan hanya boleh membawa 10 jenis barang. Mereka diminta mengurutkan mana barang yang paling penting sampai yang kurang penting. <br />
Hasilnya? Mayoritas pria menempatkan KOMPAS sebagai barang terpenting. Sebaliknya, mayoritas perempuan meletakkan kompas sebagai barang paling TIDAK PENTING. Tahukah Anda jawabannya? </i>Dr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-21693465689544392562012-07-16T01:54:00.001-07:002012-07-16T01:55:52.841-07:00Seks di Dalam Mimpi<b>Seks di Dalam Mimpi</b> <br />
Mimpi Bercinta dengan Selebritas <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Y4Gd6zoKBPRiS8C1gMTy7XC7RBx-ahhkNwzX3zPdW9sOsK-f8pvzyTGxaFKX3QUxpY2CbSeUhHodwGXQr_0_If8VY4Q-ccfh_xhmUb8G24lOJ970SMJo0cfA7c-eGruxS2B7LBa209I/s1600/dreams.jpg" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="163" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Y4Gd6zoKBPRiS8C1gMTy7XC7RBx-ahhkNwzX3zPdW9sOsK-f8pvzyTGxaFKX3QUxpY2CbSeUhHodwGXQr_0_If8VY4Q-ccfh_xhmUb8G24lOJ970SMJo0cfA7c-eGruxS2B7LBa209I/s200/dreams.jpg" /></a></div><br />
<br />
Seksualitas banyak berkaitan dengan irama badaniah kita selama tidur. Wanita maupun pria mengalami “ereksi” nokturnal. Yaitu suatu periode ketika kepekaan alat kelaminnya meningkat. Pada saat itulah banyak orang bermimpi mengenai hal yang berhubungan dengan seks atau bermimpi melakukan hubungan seks. <br />
Meskipun begitu, kalau kita bermimpi seru mengenai seseorang selain suami/istri, kadang-kadang kita terbangun dengan keringat dingin. Beberapa klien saya bertanya, “Apakah itu berarti saya memang ingin menyeleweng dari suami/istri?” Jawabannya, mungkin tidak. <br />
<br />
Katakanlah Anda mimpi bercinta dengan tukang yang sedang memperbaiki genteng rumah Anda. Bisa saja mimpi itu menunjukkan bahwa Anda diam-diam bernafsu kepadanya. Mimpi kita membantu mengenali bahwa kita sesungguhnya binatang seksual yang berdekatan dengan hewan seksual lain dan kemungkinan saling tertarik. <br />
<br />
Akan tetapi, tidak semua mimpi seks berkonotasi langsung dengan nafsu seksual seperti itu. Banyak juga pencitraan seksual di dalam mimpi memiliki implikasi psikologis lain. Sebagai contoh, jika Anda mimpi bercinta dengan bos, mungkin itu hanya cerminan dari keinginan Anda untuk memperoleh kekuasaannya. <br />
<br />
Seks adalah cara mendapatkan orang lain sedekat mungkin. Dan kadang-kadang, mimpi mengenai hubungan atau interaksi yang sangat kuat disimbolkan dengan hubungan seks. Jadi, tak perlu merasa berdosa, kalau Anda bermimpi bersetubuh dengan orangtua, anak, kakak atau adik. Itu bisa jadi hanya melukiskan betapa dekatnya hubungan Anda dengan mereka. Bahkan kalau di dalam mimpi itu Anda melakukan hubungan seks yang luar biasa indah dan menyenangkan, mungkin itu pertanda baha hubungan sehari-hari Anda dengan mereka berjalan sangat lancar. <br />
<br />
Mimpi seks juga bisa menjadi sarana untuk menyembuhkan luka di dalam hubungan kita dengan orang lain. Seorang klien bermimpi bercinta dengan kolega kerja yang selama ini sering bertikai dengannya. Mimpi itu menyadarkannya untuk memberikan respons yang berbeda, yang lebih lembut, yang lebih mengandung kasih, kepada teman kerjanya. Setelah itu, hubungan kerja mereka menjadi lebih baik. <br />
<br />
Satu hal penting yang perlu diingat mengenai mimpi seks adalah: kapan pun Anda bermimpi soal seks, itu adalah cara alam bawah sadar Anda mengatakan bahwa “Aku memiliki (atau menginginkan) sifat-sifat orang atau pengalaman itu.” Jadikan mimpi seks sebagai pintu untuk mengetahui siapa diri Anda sesungguhnya, atau apa yang sebenarnya Anda inginkan. <br />
<br />
<b>Mimpi Selingkuh & Kerbau Ngamuk</b><br />
Seringkali, seks muncul di dalam mimpi hanya berupa simbol-simbol. Akan tetapi, kalau seks itu digambarkan secara langsung, hal ini menunjukkan bahwa si pemimpi mampu dengan mudah menerima dorongan maupun luka batin dalam hubungan seksualnya. Yang lebih penting kemudian adalah usaha untuk memahami seperti apakah suasana atau drama unsur seks itu berlangsung. <br />
<br />
Kondisi seksual dan psikologis kita, seperti kondisi fisik, tidak pernah diam berhenti – kecuali ada rasa sakit atau persoalan yang membekukannya pada tingkat kematangan tertentu. Karena itu, mimpi-mimpi seksual kita, bahkan kalau kehidupan seks kita memuaskan, dapat menggambarkan tantangan atau pertumbuhan baru apa yang sudah dipenuhi. <br />
<br />
Sebagai contoh, kita simak mimpi Tami berikut ini. <br />
<i>Selingkuhanku berdiri di belakangku, dan suamiku, Yudi, berdiri di depanku. Aku meminta Yudi untuk bercinta denganku dan pada saat yang sama berfikir, “Ya Tuhan, kalau ia mau, ia pasti menganggap ada sesuatu di antara kami.” Aku tidak merasakan apa-apa terhadap Yudi, tetapi aku merasa sedang mencoba memberitahukan pacarku kalau aku ini dulu disukai Yudi.</i> <br />
<br />
Mimpi Tami tidak memerlukan interpretasi. Mimpi segamblang itu menunjukkan bahwa Tami menyadari apa yang dilakukannya terhadap perkawinannya. Hal yang perlu dilakukannya adalah menentukan tujuan hidupnya, dan bersama siapa ia hendak menempuh tujuan itu. Sebaliknya, kalau seks di dalam mimpi disimbolkan secara samar, mimpi itu menyiratkan kalau si pemimpi kurang menyadari motivasinya sendiri atau perasaan-perasaan sakit yang menderanya, seperti mimpi yang dialami Artono ini. <br />
<br />
<i>Aku berada di sebuah peternakan. Seorang anak lelaki menaiki kerbau. Kerbaunya marah. Kerbau itu sudah lama diikat tanpa diperhatikan. Sekarang tali pengikatnya terlepas dan kerbau itu mulai menyerang sapi-sapi. Pintu pagar kandang tertutup, tapi kerbau itu menanduk pagar hingga berantakan. Aku berlari menuju pagar dan duduk di sana, tapi karena melihat kerbau itu melanggar pagar layaknya kertas, aku mencari-cari tempat yang lebih aman. Kerbau itu mengejar sapi pertama dan berusaha menaikinya, tetapi sayangnya energi dan emosinya begitu kacau sehingga ia tidak bisa melakukan hubungan seks. Tindakannya malah membuat sapi itu terguling seperti pagar. Kemudian ia mengejar sapi berikutnya dan menanduknya, lalu mengejar dan menghunjam sapi lainnya. Aku memanjat kebun tetangga, mencoba keluar dari wilayah itu.</i><br />
<br />
Mimpi Artono memakai simbol kerbau untuk menggambarkan dorongan seksnya yang sudah lama “terikat.” Kalau kita memperhatikan suasana dan plot cerita mimpinya, tampak bahwa Artono berusaha keras untuk menghindari tanggung jawabnya, atau mencoba lari dari dorongan seksnya sendiri (duduk di pagar). Meskipun mimpi Artono ini menggunakan simbol, tapi masih relatif jelas. Berbeda dengan mimpi Delia yang simbolnya lebih sulit diterjemahkan. <br />
<br />
<i>Aku dan suamiku berjalan menuju arah yang sama. Aku mulai bernyanyi dengan perasaan sangat bahagia, tapi kemudian aku terpaksa berhenti bernyanyi. Suamiku mengatakan kalau aku tampak bahagia karena baru saja melakukan hubungan seks. Aku merasa ia tahu apa yang kupikirkan ketika kami berjalan bersama. Ia kemudian diam-diam mulai bernyanyi. Ketika aku terbangun, aku tersenyum pada diriku sendiri. Sudah empat minggu kami tidak bercinta, dan tadi sore kami baru saja melakukannya lagi.</i> <br />
<br />
Dalam mebicarakan mimpinya, Delia mengatakan kalau ia merasa agak malu untuk mengakui bahwa seks membuatnya merasa bahagia. Selama ini ia suka beranggapan kalau ia bisa bahagia tanpa seks. Mimpi ini muncul akibat konflik antara sikap dan pikiran sadarnya – yang dipengaruhi oleh nilai-nilai tradisonal tentang perkawinan dan perempuan – dengan realitas perasaannya yang merasa senang dan nyaman setelah melakukan hubungan seks. <br />
<br />
<b>Fakta Seputar Mimpi Seks</b> <br />
Kapan pun seorang laki-laki bermimpi, ia mengalami ereksi, tidak peduli apa pun tema mimpinya. Wanita juga mengalami rangsangan yang serupa ketika bermimpi. <br />
<br />
Pada saat bermimpi kita bisa dengan aman memuaskan segala bentuk hasrat seksual. Jangan biarkan nilai-nilai moral dunia “bangun” mengganggu dan merusak mimpi Anda. Kalau mimpi-mimpi seksual Anda malah membikin frustrasi, atau tidak menimbulkan kenikmatan yang dalam, buang saja rasa takut Anda, begitu pula dengan sikap-sikap yang membatasi, yang menghalangi arus gairah dan kenikmatan di dalam mimpi Anda. <br />
<br />
Kerinduan Anda pada pasangan seks yang tidak diungkapkan secara terbuka, akan muncul dalam mimpi-mimpi Anda. Ini bukan berarti Anda tidak puas atau kecewa pada pasangan saat ini, jika di dalam mimpi Anda bercinta dengan orang lain. Semua orang memiliki kerinduan-kerinduan rahasia itu. Dan sama sekali sehat jika kerinduan seks itu muncul dalam mimpi. <br />
<br />
Kadang-kadang kenikmatan seks dilukiskan dalam mimpi sebagai gelombang lautan, seekor ular, atau sesuatu yang coba Anda tolak. Mengapa simbolnya seperti itu? Karena karunia kenikmatan seks membanjiri seluruh tubuh, melepaskan semua ketegangan, membawa kedamaian dan ketenangan serta menyembuhkan sakit fisik maupun psikologis. Untuk mencapai hal ini, kita musti belajar melepaskan ikatan kontrol diri dan siap secara emosional. <br />
<br />
Bagaimana kalau kita merasakan kenikmatan seks dengan seekor binatang, misalnya dicium atau dijilati seekor kucing? Ini adalah cara mimpi menjelaskan hasrat seks kepada kita. Cara yang sederhana dan tidak berbelit-belit. Bukan berarti kita orang gila atau aneh. Di dalam mimpi, kita memang membuang semua aturan sosial yang biasanya menentukan bagaimana kita mengekspresikan diri. <br />
<br />
Energi di balik dorongan seksual sangatlah penting. Energi seks ini mengalir dalam berbagai bentuk. Tidak hanya disalurkan melalui seks alat kelamin saja, tetapi juga dengan cara menyayangi dan merawat orang-orang yang kita cintai. Kalau energi ini dihalang-halangi, tubuh dan jiwa kita bisa sakit. Mimpi seks menunjukkan secara rinci bagaimana kita musti menghadapi soal penting ini. Jangan menerima begitu saja rumus-rumus atau norma-norma seks yang ditanamkan kepada diri kita, karena itu hanya mengatur dunia “bangun”, sementara kehidupan “mimpi” adalah sepenuhnya, 100% milik Anda yang tidak boleh direbut siapa pun. Mimpi anda akan menunjukkan kebutuhan-kebutuhan intim Anda yang sangat unik, sama sekali berbeda dengan kebutuhan orang lain, bahkan orang terdekat kita. Ingat terus mimpi Anda agar kehidupan seks Anda makin kaya. <br />
<br />
<b>Mimpi Bercinta dengan Nicole Kidman & Kris Dayanti</b><br />
Apabila Anda bermimpi bercinta dengan tokoh-tokoh politik, bintang sinetron, pemusik atau selebritas lainnya, apa kaitannya dengan perkawinan atau hubungan Anda saat ini? <br />
Mimpi ini mungkin pertanda bahwa Anda merasa dianggap “begitu-begitu saja,” sesuatu yang ada dan sudah begitu “dari sononya.” Seperti pesawat televisi yang menggeletak di ruang keluarga, atau mobil yang dikendarai tiap hari, yang tak pernah kita pikirkan secara khusus, yang tak pernah dianggap istimewa. <br />
<br />
Mimpi tentang orang-orang terkenal bisa berarti Anda meminta pengakuan atas beberapa hal yang selama ini dianggap rutin. Anda tak pernah lagi dipuji masakannya – padahal rasa masakan Anda masih lebih hebat daripada buatan koki hotel bintang lima – karena setiap hari kelezatan hidangan Anda hadir setiap hari. Anda tak pernah lagi dipeluk sepulang kantor – karena kerja keras Anda hari ini sudah dianggap sama dengan yang kemarin. Peranan Anda dalam kehidupan keluarga – entah sebagai ibu rumah tangga maupun pegawai biasa di kantor – sudah tersembunyi dari pandangan anggota keluarga lainnya. <br />
<br />
Selebritas juga menyimbolkan sifat-sifat kita yang tersembunyi yang ingin kita “pamerkan” kepada orang lain. Yang ingin kita beri garis bawah, yang ingin kita sinari, supaya mencolok dan terlihat orang lain. <br />
<br />
Seorang ibu rumah tangga, berkali-kali bermimpi bercinta dengan bintang film Nicole Kidman. Ia jadi ketakutan dan minta konsultasi tatap muka dengan saya. Ia khawatir kalau dirinya punya kecenderungan homoseksual atau lesbian. Setelah beberapa saat berdialog, dan mengetahui persoalannya, saya membeberkan sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris beberapa tahun lalu. Seorang peneliti menemukan bahwa banyak wanita memimpikan penyanyi Madonna. Mimpi ini tak ada kaitannya dengan peran Madonna sebagai simbol seks. Ia dianggap oleh para wanita itu sebagai seorang sekutu, seorang sahabat yang berkuasa. Mimpi itu memberi semangat perempuan-perempuan itu untuk menjadi lebih berdaya dalam kehidupan sehari-hari. <br />
<br />
Begitu pula dengan mimpi yang dialami oleh Dodo, pria eksekutif berumur 32 tahun yang telah menikah dan punya dua orang anak. Ia sering memimpikan penyanyi Kris Dayanti. <br />
“Sebagian mimpi itu seksual, tapi ada juga yang tidak,” papar Dodo. “Dalam salah satu mimpiku, Kris Dayanti memintaku untuk mengerjakan suatu tugas yang sangat penting untuk keluarganya. Aku lakukan dan ia mengaku bangga kepadaku. Mimpi-mimpi ini biasanya membuatku merasa nyaman dengan diriku sendiri.” <br />
<br />
Dodo mengatakan kalau perkawinannya bahagia dan ia selalu menceritakan mimpinya kepada istrinya, seakan-akan istrinya merasa cukup aman dan tidak terancam oleh mimpi-mimpi itu. Secara umum, sangat disarankan untuk tidak menceritakan soal mimpi-mimpi semacam ini kepada pasangan Anda karena ia bisa menerjemahkannya secara harafiah bahwa Anda memang ingin bercinta dengan Kris Dayanti atau selebritas lain yang Anda impi-impikan. Tidak peduli betapa bahagia, dan seberapa terbuka hubungan Anda dengan pasangan, lebih baik kisahkan mimpi itu kepada seorang penerjemah mimpi profesional. <br />
<br />
Dalam mimpi Dodo, Kris Dayanti adalah seorang tokoh yang dihormati yang memberikan dukungan kepadanya. Seorang istimewa yang memberikan sesuatu yang penting untuk dikerjakan. “tugas keluarga” itu berhubungan dengan perannya di dalam perkawinannya sendiri. Mimpi ini merupakan umpan balik yang sangat positif bagi jiwa dan kepribadian Dodo. <br />
<br />
Kapan pun Anda bermimpi tentang orang yang sangat terkenal, segeralah tuliskan sifat-sifat positif dan negatif orang tersebut. Jangan berfikir terlalu dalam. Kemudian tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ada sifat-sifat itu di dalam diriku? Apakah sifat-sifat ini yang ingin aku kembangkan dalam perkawinanku?” <br />
<br />
<b>Mengapa Tidak Bermimpi Seks dengan Pasangan Sendiri?</b><br />
Hampir setiap malam, sepanjang usia perkawinan, di samping Anda tidur orang yang paling Anda cintai. Lalu mengapa di dalam mimpi Anda bukan dia yang hadir dan bercinta dengan Anda, tapi malah orang lain? Mengapa kita tidak sering bermimpi erotis, romantis, dan seksual dengannya? Banyak orang bingung menghadapi fenomena seperti ini. <br />
<br />
Sebagian besar mimpi kita mengenai hal-hal yang belum kita selesaikan dalam kehidupan sehari-hari. Lalu kita berusaha menuntaskannya dalam mimpi. Kalau kita mempunyai hubungan yang membahagiakan dan secara seksual juga terpuaskan, maka tidak ada sesuatu yang harus kita bereskan di dalam mimpi. <br />
<br />
Hal ini terlihat dalam serangkaian mimpi yang dialami Elena. Ia sudah menikah selama lima tahun, tetapi baru belakangan ini suaminya hadir dalam mimpinya. Seingatnya, dalam tahun-tahun pertama perkawinannya, ia tak pernah memimpikan suaminya. <br />
<br />
<i>Dalam sebagian besar mimpiku, suamiku ada di sana, menjadi bagian dari suasana dan pemandangan, tetapi tak pernah menjadi tokoh sentral. Dalam mimpi yang lain, kami berjalan-jalan di kompleks perumahan. Sedangkan di lain mimpi, kami tampak naik perahu bersama di danau. Semnua itu adalah mimpi yang indah dan aku terbangun dengan rasa bahagia. Aku tidak mengalami mimpi-mimpi kehidupan sehari-hari seperti ini ketika baru saja menikah.</i> <br />
<br />
Memimpikan seorang pria atau suami “sekadar ada di sana” sesungguhnya merupakan sumber penguatan dan rasa aman dalam perkawinan. Tema berperahu bersama menunjukkan dua orang yang bergerak seirama mencapai tujuan yang sama. <br />
<br />
<br />
<b>Mimpi Lampu Merah untuk Perkawinan</b> <br />
Kalau Anda berkali-kali bermimpi negatif tentang suami/istri, apalagi kalau mimpi dengan cerita dan suasana yang sama terjadi berkali-kali – Anda jangan sampai mengabaikannya. Setiap mimpi yang berulang-ulang merupakan lampu peringatan bagi kita, seperti yang dialami oleh Dania, 37 tahun, dengan perkawinan berumur 14 tahun dan dua anak perempuan. <br />
<br />
Aku selalu bermimpi suamiku meninggalkanku. Setiap kali ceritanya mirip. Ia pulang ke rumah dan memberitahukan kalau ia telah menemukan seseorang yang membuatnya merasa sangat bahagia. Aku merasa sakit, takut dan marah. “Bagaimana mungkin engkau melakukan hal ini?” tanyaku kepadanya. <br />
<br />
Selain mimpi ini, Dania juga mengalami mimpi lain yang juga berulang-ulang terjadi dengan kisah yang sama. <br />
<br />
<i>Aku naik mobil bersama kedua anak perempuanku. Kami hendak melewati jembatan. Tepat sebelum kami menyeberang, hujan badai tiba-tiba turun.</i> <br />
<br />
Hubungan Dania dan suaminya tidak berjalan mulus. “Aku merasa ia tidak mencintaiku sebagaimana seharusnya,” ujar Dania. “Ia seorang penyendiri dan tidak suka menunjukkan perasaannya.” Dua tahun lalu, mereka pernah berpisah beberapa saat. Setelah bersatu kembali, semuanya membaik kembali selama beberapa bulan. Tetapi sekarang kembali memburuk. “Ia dingin, tidak memberi respons berarti. Dan anak-anak cukup besar untuk mengetahui apa yang terjadi. Si sulung suka berkata seperti ‘Ma, kamu pantas mendapat perlakuan seperti ini.’ Kalau saja dalam mimpi itu aku yang meninggalkannya, tampaknya akan lebih masuk akal.” <br />
<br />
Tidak mesti. Sesungguhnya, rasa marah dan sakit Dania karena diabaikan, sudah diproyeksikan kepada suaminya. Karena itulah suaminya yang meninggalkannya dalam mimpi. <br />
<br />
Dania tidak bahagia, begitu pula suaminya. Mimpi ini memberitahukan kepadanya untuk “bersiap-siap.” Bagian dirinya sudah mengetahui kalau hubungan mereka telah berakhir. Ia merasa seperti senang kalau ia yang meninggalkan suaminya, tetapi ia tidak berada pada titik dimana ia bisa dan sanggup mengatakan kalau hubungan mereka sudah tamat. <br />
Menurut Dania sendiri, secara keuangan ia memang sama sekali tidak siap. “Aku tahu kalau aku ingin meninggalkan perkawinan ini, tapi kemudian aku berfikir lagi. Bungsuku berumur 12 tahun. Kalau saja aku bisa mempertahankan perkawinan ini sampai sekitar enam tahun lagi saat ia sudah dewasa, mungkin segalanya akan lebih baik. Pada saat itu tentu anaknya sudah lebih bisa mandiri. <br />
<br />
Kebanyakan pakar sepakat bahwa orang-orang yang mengalami hubungan buruk bisa minta bantuan dari mimpi-mimpi mereka. Misalnya, sebelum tidur Dania bisa meminta tema tertentu pada mimpinya, “Akankah cinta sejati menghampiriku?” Kalau ia bisa mengalami mimpi cinta kasih yang amat kuat, tentu itu akan menjadi harapan baru baginya. D<br />
<br />
<b>Dr. Dono Baswardono, Psych, Graph, AISEC, MA, Ph.D</b> – Sexologist, Pschoanalyst, Graphologist, Marriage & Family Therapist.<br />
Untuk konsultasi, hubungi di 087881705466 atau pin 2849C490. :)<br />Dr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-91655526227356372702012-07-15T23:29:00.003-07:002012-07-15T23:29:26.542-07:006 Langkah Dasar Mengakhiri Perselingkuhan6 Langkah Dasar Mengakhiri Perselingkuhan <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTAbnGVcnXWRBvhEfXlCS4vkP7NFgAPoIaALxeC2KKMu_YqvXQBEoYkMKhfp7BxprGfqAdo32ByoxpWa8DLPHJ6eoywg7ta97dlcrcA4nxpk3wnDPIVBstL7519jigJjNoYs3EFhmje2o/s1600/Infidelity1.jpg" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="132" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTAbnGVcnXWRBvhEfXlCS4vkP7NFgAPoIaALxeC2KKMu_YqvXQBEoYkMKhfp7BxprGfqAdo32ByoxpWa8DLPHJ6eoywg7ta97dlcrcA4nxpk3wnDPIVBstL7519jigJjNoYs3EFhmje2o/s200/Infidelity1.jpg" /></a></div><br />
<br />
Menjalin hubungan itu tak gampang. Mengakhiri perselingkuhan jauh lebih sulit lagi. Lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Begitu sulitnya, sampai-sampai tak sedikit lelaki yang memilih mendadak menghilang atau lari dari kehidupan selingkuhannya daripada berbicara baik-baik kepada WIL/PIL-nya untuk mengakhiri hubungan mereka. Ada banyak lagi cara yang dilakukan orang untuk menamatkan hubungan mereka yang biasanya tidak cocok bagi diri Anda. Berikut ini beberapa langkah dasar yang bisa Anda ambil untuk membunuh hubungan perserongan. <br />
<br />
<b>Putuskan Samasekali</b>. Bila Anda memutuskan untuk mengakhiri sebuah affair, Anda harus tegas dan tuntas dalam keputusan ini. Anda musti berkomitmen untuk benar-benar menamatkannya dan bukan sekadar keputusan sambil lalu. <br />
<br />
<b>Ucapkan Selamat Tinggal</b>. Ucapkan selamat tinggal yang terakhir kepada kekasih Anda. Anda bisa melakukan ini dengan berhadapan langsung dengannya atau mengirim surat atau email. Cara yang Anda pakai untuk memberitahu kekasih Anda ini bergantung pada seberapa lama perselingkuhan Anda dan seberapa baik Anda bisa menduga reaksi kekasih Anda nantinya. Memberitahu selingkuhan Anda bahwa Anda menamatkan hubungan dengannya bisa menimbulkan tindakan-tindakan ‘balas dendam’ yang tidak Anda kehendaki. Karena iu, berhati-hatilah pada tindakan dan ucapan Anda. <br />
<br />
<b>Putuskan Semua Hubungan</b>. Setelah Anda mengucapkan selamat tinggal, Anda harus memutuskan semua hubungan dengan selingkuhan Anda. Jangan berhubungan lewat apa pun, baik menelpon langsung, SMS, chatting, email atau bahkan titip pesan lewat teman. Mungkin Anda perlu mengganti nomor HP, alamat email, dan blok semua nomor telepon, nomor HP dan alamat email mantan selingkuhan Anda. Walaupun ketika mengucapkan selamat tinggal Anda saling menjamin untuk tetap berteman, tetapi Anda tetap harus mematikan semua hubungan (sampai waktu yang tak terbatas; khususnya sampai setelah Anda sungguh-sungguh bisa saling percaya kembali dengan pasangan). Anda harus melakukan hal ini sebagai komitmen pada keputusan yang sudah Anda ambil. <br />
<br />
<b>Ubahlah Jadwal Hidup Anda</b>. Kalau biasanya Anda bertemu selingkuhan saat sarapan di restoran tertentu, maka Anda harus pergi ke restoran lain untuk sarapan. Bahkan, tak pernah lagi datang ke restoran itu saat sarapan. Lebih bagus lagi, sarapanlah di rumah bersama dengan pasangan Anda. Mengubah jadwal dan pola hidup akan mengalihkan pikiran dan perasaan Anda terhadap selingkuhan Anda dan hal-hal yang biasa Anda lakukan berdua. <br />
<br />
<b>Beritahu Sahabat-sahabat Anda</b>. Teman-teman dekat Anda adalah kelompok pendukung dan bisa membantu Anda melupakan penyelewengan Anda. Mereka juga bisa mengingatkan Anda pada komitmen Anda untuk mengakhiri perselingkuhan. Mereka juga bisa memberikan ketenangan dan kedamaian yang Anda butuhkan selama proses ini. Teman-teman yang mengetahui penyelewengan Anda pasti dengan suka cita akan mendukung keputusan Anda menamatkannya dan dengan senang mambantu Anda menjalani proses yang berat ini. <br />
<br />
<b>Berkonsentrasilah pada Pasangan Anda</b>. Beri perhatian penuh pada pasangan Anda, tetapi jangan sampai mendekati titik muak atau tersedak. Ingat bahwa penyelewengan Anda punya dampak jauh lebih berat pada perasaan, harga diri dan kepercayaan pasangan Anda. Karena itu, saat Anda menghabisi penyelewengan, Anda harus membangun kembali hubungan Anda dengan pasangan. Andalah yang punya kewajiban untuk mengembalikan rasa percayanya. Rasa percaya bukanlah hadiah. Lagi pula, pasangan Anda adalah pendukung utama Anda agar Anda bisa melupakan selingkuhan Anda. <br />
<br />
Mengakhiri hubungan apa pun memang terasa berat dan menyakitkan, penuh ketidakpastian dan rasa kehilangan. Akan tetapi, kalau Anda ingin mendapatkan kembali rasa percaya dari pasangan, keluarga dan teman-teman, maka Anda musti sungguh-sungguh, dengan hati teguh menamatkan perselingkuhan Anda. Dalam proses ini, Anda juga harus memelihara kehormatan dan harga diri, agar pada waktunya nanti, setelah semua luka hati sembuh, Anda telah melupakan penyelewengan yang semustinya tidak perlu terjadi sama sekali. DB <br />
<br />
<b>Dr. Dono Baswardono, Psych, Graph, AISEC, MA, Ph.D</b> – Sexologist, Pschoanalyst, Graphologist, Marriage & Family Therapist.<br />
Untuk konsultasi, hubungi di 087881705466 atau pin 2849C490. :)<br />Dr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com41tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-75171569835038831802012-07-12T18:45:00.000-07:002012-07-12T18:45:05.287-07:00Anda Berhak Mendapat "Langit ke Tujuh"Bagaimana sih Rasanya Langit Ketujuh?<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinwk2rWBbY2xGqbxEVUrCwKTE9SQZCGPgARGnQMf98YKUJQW-lCEq1di_cKADwLBhZBp14XTCy6Xdt_rKkpsM8q2AlZUhwO7_lezznkiw5rzq5157l5Cp_ga87NnEx4egQo3mPfpdftIs/s1600/orgasm.jpg" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="180" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinwk2rWBbY2xGqbxEVUrCwKTE9SQZCGPgARGnQMf98YKUJQW-lCEq1di_cKADwLBhZBp14XTCy6Xdt_rKkpsM8q2AlZUhwO7_lezznkiw5rzq5157l5Cp_ga87NnEx4egQo3mPfpdftIs/s200/orgasm.jpg" /></a></div><br />
<br />
<b>Tanya</b>. <i>Sejak pertamakali bersebadan, sampai tiga tahun menikah, saya merasa belum pernah mengalami orgasme. Apa benar rasanya seperti di langit ke tujuh? Apakah saya mengalami gangguan? Kalau memang ya, apa yang harus saya lakukan? Aku tidak berani menceritakan hal ini kepada suami, takut ia nanti beranggapan dirinya yang punya masalah.</i><br />
<br />
<b>Jawab</b>. Jangan panik. Tidak ada yang salah dengan diri Anda maupun pasangan Anda. Hanya saja, tidak seperti lelaki, perempuan harus belajar untuk mencapai orgasme, karena tiap wanita agak berbeda-beda dalam cara mencapai apa yang Anda sebut langit ke tujuh itu. Karena itu, Anda musti melakukan beberapa kali eksperimen untuk mengetahui cara seperti apa yang cocok bagi Anda untuk dapat meraih orgasme itu.<br />
Hal pertama yang harus disadari adalah bagi kebanyakan wanita, persetubuhan saja tidak serta merta bisa membuat mereka mencapai puncak. Kunci rahasia orgasme perempuan adalah apa yang dalam ilmu kedokteran disebut sebagai klitoris – satu bagian kecil yang sangat peka dari alat kelamin Anda terletak tepat di bagian atas vagina. (Kalau pada alat kelamin lelaki, bagian paling peka itu ada di kepala atau helmnya)<br />
<br />
Nah, pada saat suami Anda memasuki diri Anda, dalam posisi standar biasanya penis tidak menyentuh klitoris sama sekali, sehingga wajar jika Anda tidak mencapai orgasme. Ada tiga cara agar Anda dapat memperoleh rangsangan yang Anda butuhkan. Pertama, melakukan pemanasan atau permainan pendahuluan sampai Anda nyaris mencapai orgasme, baru kemudian penis melakukan penetrasi ke dalam diri Anda. Kedua, baik suami maupun diri Anda sendiri sengaja merangsang klitoris Anda – dengan tangan kalian – selama kalian bersebadan. Ketiga, dengan melakukan posisi dan teknik tertentu yang memungkinkan penis menyentuh klitoris Anda selama ia bekerja masuk-keluar. Untuk mengetahui efektivitas cara ketiga ini, tentu Anda berdua perlu eksperimen beberapa kali. <br />
<br />
Eksperimen pertama, sebaiknya dilakukan sendiri agar Anda lebih memahami bagian mana dan dengan cara apa Anda dapat dibangkitkan dan mencapai puncak. Cobalah untuk menyentuh bagian-bagian dari senjata rahasia Anda dan temukan di bagian mana dan dengan cara seperti apa Anda dapat mencapai langit ke tujuh. Tidak perlu malu atau jijik karena itu semua adalah bagian dari diri Anda sendiri. Dan begitu observasi dan pengetahuan Anda tentang diri sendiri sudah mencukupi, sampaikan kepada suami dan cobalah untuk melakukannya berdua. Jadi, berhentilah menyalahkan diri sendiri, dan kisahkan kepada suami bahwa itu juga bukan ke- salahannya. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mencoba tanpa kenal lelah dan mengamati mana yang berhasil. Dan akhirnya, “Selamat, Anda berhak dapat langit ke tujuh!” DB<br />
<br />
<b>Dr. Dono Baswardono, Psych, Graph, AISEC, MA, Ph.D</b> – Sexologist, Psychoanalyst, Marriage & Family TherapistDr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-60858875130496726942012-07-12T18:08:00.001-07:002012-07-12T18:08:34.010-07:00Antara Cinta dan Gairah<b>Benarkah Ia Mencintaiku?</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilVLgMkSDnBgDToci-cLtoAucSfOQRznWW09M4CqoC5HdBxAHXGN2Q9-IRFX5JuQRUJvaRnoFtOidG3hTH3O_oCgQbBCOpjnCWvAbGaKNK_fLkDWWbP77UgSuksNJO8g5Puu6pfiQ39Ls/s1600/love.jpg" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="150" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilVLgMkSDnBgDToci-cLtoAucSfOQRznWW09M4CqoC5HdBxAHXGN2Q9-IRFX5JuQRUJvaRnoFtOidG3hTH3O_oCgQbBCOpjnCWvAbGaKNK_fLkDWWbP77UgSuksNJO8g5Puu6pfiQ39Ls/s200/love.jpg" /></a></div><br />
<br />
Cinta adalah pondasi untuk kestabilan keluarga dan masyarakat. Gairah atau nafsu adalah emosi jasmaniah yang kita lakukan "di tengah gejolak suasana." Meskipun begitu, kebanyakan orang jatuh cinta pada orang yang membuatnya bergairah. Hal ini kerap menimbulkan masalah karena kita mencampuradukkan antara cinta dan gairah. Nah, agar tidak memunculkan masalah, kita musti tahu bedanya cinta dan gairah. Coba telisik: <br />
<br />
- Kalau ia ingin bersama Anda untuk berhubungan seks, itu adalah gairah. <br />
<br />
- Kalau ia mencoba menjelaskan/mengenalkan diri Anda kepada seorang temannya, dan ia hanya bisa membicarakan bagian-bagian tubuh Anda dan penampilan Anda, itu berarti gairah. <br />
<br />
- Bila ia hanya mau menelpon atau bercakap-cakap dengan Anda saat ia menginginkan kenikmatan jasmaniah, itulah gairah. <br />
<br />
- Jika ia membohongi Anda hanya agar bisa tidur seranjang dengan Anda, itu nafsu namanya. <br />
<br />
Tetapi, mungkinkah hubungan yang berdasar gairah berkembang menjadi hubungan yang sehat berdasarkan cinta? Bisa saja, walau jarang. Jarang! <br />
<br />
Bukankah jauh lebih baik menghabiskan waktu bersama dengan orang yang memandang dan menghargai Anda saat Anda berpakaian lengkap? ;)Dr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-90118748192530537882012-07-08T18:16:00.000-07:002012-07-08T18:16:58.114-07:00Jatuh Cinta itu Mudah, Menikah itu... WahJatuh Cinta itu Mudah, Menikah itu... Wah<br />
<br />
<br />
Bagi kita yang secara teratur menggunakan Internet, jaringan itu telah membukakan pintu dunia petualangan dan penemuan. Bagi sebagian lagi, Internet juga membukakan kaleng penyimpan cacing persoalan. Salah satu persoalan berat yang muncul adalah penyelewengan online. Surat di bawah ini bukan soal penyelewengan Internet, melainkan soal jatuh cinta melalui Internet. Surat ini akan menunjukkan kepada Anda betapa mudahnya hal itu terjadi. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTWpOrdQayUgcRKdDBh6xTI4zOma1O8Wvf506YoUJMnda-rUsWDA1uEpWTYKaEMbsp-yCBGO26dTyBLMFoZuy0kRMrSTV3f_rQHcQQ7yxHmbdlxbjUgSb9fX1VbTPmoUipXIGia-Ssr5M/s1600/fall-in-love.jpg" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="150" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTWpOrdQayUgcRKdDBh6xTI4zOma1O8Wvf506YoUJMnda-rUsWDA1uEpWTYKaEMbsp-yCBGO26dTyBLMFoZuy0kRMrSTV3f_rQHcQQ7yxHmbdlxbjUgSb9fX1VbTPmoUipXIGia-Ssr5M/s200/fall-in-love.jpg" /></a></div><br />
<br />
<b>Tanya</b>: Saya bertemu seorang wanita di Internet dan jatuh cinta kepadanya. Kami memulai hubungan dengan anggapan bahwa kami bisa saling jatuh cinta dengan segenap jiwa. Dengan persepsi itu di kepala, kami memutuskan untuk tidak membicarakan penampilan, warna rambut, pekerjaan, dan banyak lagi rincian yang cepat menguap. <br />
Pembicaraan kami dipusatkan pada hal-hal yang kami rasa penting... nilai-nilai dan moral. Spiritualisme adalah topik yang paling sering kami obrolkan. Kami bahkan sering berdoa bersama. <br />
<br />
Tiga hari lalu, kami berdua membuat komitmen untuk menikah. Tidak ada tanggal yang ditentukan, semua dibiarkan terbuka. Saya merasa perkawinan itu bisa terjadi secepatnya. Ia juga merasakan dorongan untuk “bersenyawa” dengan saya. Apakah kami bodoh memilih jalan seperti ini? Apakah pendeknya waktu perkenalan adalah hal yang patut dipertimbangkan?<br />
<br />
Proses jatuh cinta ini berlangsung selama enam minggu. Kami kemudian bertukar foto, data pekerjaan, dll. Sekitar sebulan lalu saya menghabiskan waktu seminggu bersamanya di kota tempat tinggalnya. Natal, saya kira, adalah waktu liburan yang tepat untuk bertemu pasangan sejiwa. <br />
<br />
Apakah Internet merupakan tempat yang ganjil untuk memulai hubungan? Bagaimana pandangan Anda terhadap hubungan yang didasarkan skenario seperti ini? <br />
<br />
<br />
<b>Jawab</b>: Ada banyak orang yang melakukan apa yang Anda alami. Mereka jatuh cinta karena mereka saling memenuhi kebutuhan emosionalnya melalui Internet. Mereka membutuhkan kejujuran, keterbukaan, percakapan mendalam, pujian dan kasih sayang. Ini semua adalah kebutuhan yang kuat, dan kalau kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi, orang biasanya jatuh cinta. <br />
<br />
Tetapi ketika para pecinta (via Internet) ini mencoba hidup bersama, mereka menghadapi banyak persoalan yang tidak mereka duga. Sarana ikatan emosional dan pemenuhan kebutuhan, Internet, digantikan dengan percakapan tatap muka. Sayangnya pergantian itu tidak berjalan mulus. Mereka terkejut, ternyata mereka tidak begitu bisa memenuhi kebutuhan masing-masing ketika berbicara tatap muka. Dan ketika mereka hidup bersama dalam perkawinan, mereka menemukan banyak sekali penyesuaian yang harus dibuat dalam kehidupan sehari-hari – suatu tantangan yang jauh lebih besar daripada yang mereka bayangkan. <br />
<br />
Romansa Internet memiliki banyak keunggulan dan kelemahan dibandingkan dengan romansa tatap muka. Romansa Internet serupa dengan romansa telepon, dimana para pecinta bisa bicara berjam-jam dengan pasangannya, saling memenuhi kebutuhan emosional yang paling penting. Perhatian yang tak terbagi adalah keuntungan utama Internet dan telepon. Sedikit sekali gangguan ketika berkomunikasi di Internet atau di telepon, dan hampir semua kebutuhan emosional bisa dipenuhi kalau perhatian kita tidak terpecah. <br />
<br />
Berkencan juga bisa membatasi atau mengurangi gangguan, terutama kalau hanya Anda dan pasangan pergi makan malam atau berjalan-jalan. Tetapi bahkan percakapan bertemankan cahaya lilin tidaklah seefektif dalam memenuhi kebutuhan emosional dibandingkan dengan semalam di depan Internet. Ini karena potensi gangguan percakapan tatap muka tetap lebih banyak daripada perbincangan via Internet. <br />
<br />
Selama bertahun-tahun saya mendorong pasangan untuk meluangkan waktu minimum 15 jam seminggu untuk saling memberi perhatian penuh tak terbagi. Karena untuk memenuhi kebutuhan emosional memang membutuhkan waktu, dan juga perhatian sepenuh-penuhnya. Itulah yang Anda lakukan ketika memutuskan untuk “jatuh cinta dengan segenap jiwa raga.” Saya yakin, Anda menghabiskan waktu lebih dari 15 jam seminggu sampai jatuh cinta seperti itu. <br />
<br />
Orang yang berpacaran biasanya menghabiskan waktu sebanyak itu. Berbicara berjam-jam setiap minggu. Tak peduli apakah masih kuliah, atau sudah bekerja. Seandainya cuma bisa bertemu satu malam tiap minggu, saya yakin hubungan mereka tidak akan bertahan lama. <br />
<br />
Saya mendorong Anda untuk meneruskan hubungan, tetapi Anda perlu menemukan cara-cara efektif untuk mengkompensasi apa yang hilang setelah tak lagi memakai Internet sebagai cara berkomunikasi. Akankah Anda mampu saling berbagi perasaan-perasaan terdalam ketika duduk berhadapan? Mungkin akan lebih sulit. Tetapi tetap bisa dilakukan, dan Anda mampu melakukannya. <br />
<br />
Mulailah dengan mencoba menemui “pacar” Anda setiap hari, dan memberikan perhatian penuh paling tidak 15 jam seminggu. Diskusikan sambil berpandangan mata topik-topik yang biasa Anda perbincangkan ketika di Internet, karena itulah percakapan yang telah memenuhi kebutuhan emosional Anda. Kalau Anda nanti tinggal satu rumah, sebagian percakapan itu akan melalui telepon, tetapi kebanyakan berupa obrolan tatap muka, maka kembangkan kebiasaan-kebiasaan baik bercakap-cakap yang akan sangat berguna bila Anda menikah. <br />
<br />
Ketika Anda akhirnya menikahinya, biasanya ada godaan untuk berhenti menyisihkan waktu untuk sekadar saling bicara, mengobrol dari hati ke hati. Anda akan sibuk dengan tekanan-tekanan kehidupan dan membiayai anak-anak sehingga Anda merasa tak punya kemewahan untuk mengambil 15 jam dari jadwal sibuk Anda untuk sekadar bicara berdua. Tetapi kalau Anda melupakan apa yang dulu menumbuhkan cinta Anda dan ikatan emosional di antara Anda berdua, maka anda akan benar-benar kehilangan, seperti yang dirasakan banyak orang lain. Anda akan menemukan diri Anda tak lagi saling mencintai, tak lagi punya ikatan perasaan. <br />
<br />
Pertimbangan lainnya adalah persoalan-persoalan saling menyesuaikan diri. Tetapi ada solusi sederhana untuk masalah ini. Jangan pernah melakukan apapun tanpa kesepakatan antusias antara Anda dan pasangan. Segera setelah menikah, ikuti kesepakatan itu seakan-akan agama. Itu memungkinkan Anda membangun gaya hidup yang saling cocok, dimana segala sesuatu yang anda lakukan akan terasa nyaman bagi pasangan, dan sebaliknya. <br />
<br />
<br />
Saran saya, jangan menikah dulu paling tidak sampai satu tahun ke depan agar Anda berdua punya kesempatan untuk saling belajar memenuhi kebutuhan pasangan tanpa melalui Internet. Anda juga perlu menyesuaikan diri pada gaya hidup baru yang musti mempertimbangkan perasaan kedua pihak secara serentak. Kalau anda berdua masih saling cinta sampai tahun depan, Anda boleh berterimakasih pada Internet yang telah mempertemukan Anda berdua. Namun keberhasilan Anda bergantung pada kemauan dan kemampuan untuk terus memenuhi kebutuhan yang selama ini terpenuhi melalui Internet. DB<br />
<br />
<b>Dr. Dono Baswardono, AISEC, Graph, Psych, MA, Ph.D</b> – Marriage & Family Therapist, Graphologist, Psychoanalyst, Sexologist.<br />
Untuk konsultasi, hubungi 087881705466 atau pin 2849C490.<br />Dr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-32573587098790909742007-09-04T20:21:00.002-07:002007-09-04T20:50:40.113-07:00After The AffairSETELAH PENYELEWENGAN, BISAKAH PERKAWINAN BERTAHAN? <br /><br />Menurut banyak psikolog dan terapis keluarga yang berpengalaman menangani kasus-kasus penyelewengan, jawabannya adalah “Ya!” Asalkan masing-masing bersedia secara jujur berintrospeksi dan menilai pasangannya. Selain itu, keduanya juga musti memiliki kemampuan untuk menilai diri sendiri di dalam situasi yang penuh kegalauan tersebut; suatu kemampuan yang dapat dipelajari. <br />Juga perlu diingat bahwa Anda tidak sendirian di dunia ini. Bukan hanya Anda sendiri yang dikhianati pasangan. Dan bukan Anda saja yang menyeleweng. Memang statistik berbeda-beda, tetapi menurut salah satu survai, sebanyak 37 persen lelaki menyeleweng dan 20 persen dari perempuan yang sudah menikah pernah berselingkuh. Tentu tidak seorang pun yang tahu berapa jumlah yang pasti. Yang jelas, orang yang bisa berbohong kepada suami/istrinya, tentu juga bisa berbohong kepada para peneliti. <br /><br />Setelah Penyelewengan, Lalu Apa? <br />Para peneliti dan mereka yang pernah lolos dari terkaman perceraian tentu mendorong Anda untuk mencari bantuan dan menghadapi segala persoalan yang mendorong Anda atau pasangan untuk terlibat dalam perselingkuhan. <br />Penyelewengan seringkali mencerminkan persoalan-persoalan yang jauh lebih dalam – pada individu maupun dalam hubungan perkawinan – yang menjadi panggung bagi penyelewengan. Psikolog Shirley Glass menyarankan orang untuk mengkaji pokok-pokok masalah berikut ini: <br /><br />1. Apa yang dikatakan penyelewengan itu mengenai individu? <br />Kajilah semua persoalan pribadi, apakah merasa kesepian, kurang percaya diri, hiperseksualitas, krisis paruh baya yang membuat anda mempertanyakan segala hal tentang kehidupan Anda – pekerjaan, perkawinan, dan posisi Anda di dalam masyarakat. Bahkan mungkin ada riwayat keluarga melakukan penyelewengan sehingga berselingkuh merupakan “perilaku yang dipelajari” dan secara tersirat diagungkan dan didukung. <br />Bagi banyak orang, penyelewengan adalah peristiwa yang mampu mengubah hidupnya. Perselingkuhan kerap mendorong introspeksi diri dan bisa memicu perubahan arah kehidupan seseorang. Sebagian orang akhirnya mulai “tumbuh dewasa” setelah menyeleweng. Sebagian lainnya mengatakan kalau rasa sakit dan kehilangan yang dirasakan setelah menyeleweng memaksa mereka untuk mencari dimensi spiritual di balik hubungan mereka. <br />Pasangan yang dikhianati juga melakukan semacam pemeriksaan diri. Apakah selama ini sudah menduga adanya penyelewengan? Bagaimana dengan rasa percaya diri Anda? Bagaimana kebutuhan seks Anda? Bagaimana riwayat keluarga Anda? Hidup menjadi tidak sama lagi bagi Anda. <br /><br />2. Dari penyelewengan bisa diketahui karakteristik hubungan Anda dan pasangan <br />Apa yang sedang terjadi dan yang tidak terjadi di dalam perkawinan Anda? Hubungan bersifat dinamis dan misterius sehingga batasannya juga berubah-ubah. Meskipun begitu, penyelewengan merupakan pertanda adanya sesuatu yang hilang dari perkawinan Anda. Konflik perkawinan dapat memicu salah satu atau kedua pihak untuk terlibat hubungan di luar nikah dengan orang lain. <br />Persoalan-persoalan di dalam perkawinan membuat Anda rentan terkena penyelewengan. Meskipun begitu persoalan-persoalan itu bukanlah satu-satunya penyebab penyelewengan. Toh banyak orang yang perkawinannya tidak bahagia malah tidak terlibat perselingkuhan. <br />Kebanyakan terapis mengatakan kalau perselingkuhan adalah kombinasi berbagai faktor yang akhirnya memuncak dalam bentuk menyeleweng. Meski motivasi yang mendorong mungkin berakar dalam kebutuhan-kebutuhan psikologis seseorang, namun “jatuh cinta” di luar ikatan perkawinan mencakup sejumlah hal yang tidak mudah untuk dijelaskan; kecuali kasus perkasus. <br /><br />Memperbaiki Kepercayaan, Memberi Maaf <br />Bagi banyak pasangan yang memutuskan untuk tetap mempertahankan perkawinan setelah penyelewengan, memperbaiki kepercayaan merupakan prioritas pertama. Para terapis menunjukkan bahwa kejujuran dan komunikasi yang terbuka adalah titik untuk memulai babak baru. Itu berarti keduanya perlu kemampuan belajar hal-hal baru dan mengubah harapan-harapan mengenai perkawinan menjadi lebih realistis bagi kedua belah pihak. <br />Ciri pokok semua jenis penyelewengan, bagi semua pihak, adalah adanya ketidakjujuran. Karena itu, jika Anda hendak mencegah penyelewengan, sebaiknya sejak awal menikah sudah membiasakan pola perilaku yang serba jujur. Tertarik kepada orang lain, apalagi secara fisik adalah hal yang normal; hanya saja Anda musti membicarakan perasaan itu dengan pasangan. Mulailah bicara secara terbuka sejak hari pertama menikah. Dan komunikasi terbuka ini harus terus berjalan sepanjang perkawinan. <br />Sayangnya, setelah terjadi penyelewengan, orang menghabis-habiskan waktu dengan saling menyalahkan daripada saling memahami dan menyembuhkan. Anda menyalahkan diri sendiri. Menyalahkan hubungan. Menyalahkan suami/istri. Menyalahkan memang gampang. Sementara memahami kepelikan sifat manusia sangat sulit dan membutuhkan waktu. <br />Ya, waktu. Orang-orang yang telah berhasil menyelamatkan perkawinan mereka dari pukulan perselingkuhan mengakui kalau mereka butuh waktu bertahun-tahun untuk mengatasi penyelewengan. <br />Kita juga perlu memeriksa kembali bermacam-macam anggapan kita. Sebagian besar orang beranggapan kalau hubungan perkawinan musti bersifat monogami. Tetapi kenyataannya, anggapan kita seringkali terlalu jauh. Kita menganggap kita tahu mengapa penyelewengan sampai terjadi. Kita beranggapan kalau penyelewengan hanya terjadi pada orang-orang yang “nggak bener.” Kita beranggapan kalau pasangan kita akan selalu setia. <br />Tidak ada perlindungan khusus dari penyelewengan. Tidak seorang pun kebal. Anda harus memperjuangkan perkawinan Anda. Anda harus berjuang demi kejujuran. Dan itu bukan jalur yang mudah. <br />Yang perlu diingat pula, penyembuhan dari penyelewengan tidak harus berupa mempertahankan perkawinan. Karena persoalannya bukanlah menang atau kalah, melainkan memahami diri sendiri. Tujuannya adalah hidup yang penuh makna. <br />Jelas bukan hanya tugas satu orang saja untuk mencegah pasangannya menyeleweng. Kita semua adalah penjaga kehidupan kita sendiri. Nah, kalau kita ingin meneruskan perkawinan, kita musti belajar untuk memaafkan – orang lain dan diri sendiri. Dr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-74212323058960394042007-09-04T20:21:00.001-07:002007-09-04T20:29:13.055-07:00BAU VAGINAAlat Rahasia Berbau<br /><br />Tanya. Saya sering mengalami bau yang tidak enak dan menyengat keluar dari alat kelamin saya, padahal bau badan saya tidak menyengat. Saya juga menjaga kebersihan, telah mencoba berbagai produk yang dijual di supermarket seperti cairan pencuci vagina dan vaginal douches. Apa ada obat yang bisa menghilangkan bau vagina saya? <br /><br />Jawab. Seperti bentuk gangguan lain yang berasal dari ketidakseimbangan tubuh, kalau bau menyengat keluar dari dalam tubuh menunjukkan ada penyakit atau luka. Alat kelamin wanita yang sehat pada dasarnya bebas bau, kecuali bau alamiah cairan “jus” seksual. Bau cairan alamiah itu sering menjadi afrodisiak bagi pasangan. Banyak wanita harus mengatasi ajaran masyarakat ketika masih anak-anak bahwa bau alat kelamin adalah hal yang buruk, bahkan tabu. Padahal faktanya, tubuh semua manusia memang berbau. <br />Mustinya, Anda berkonsultasi dengan dokter kandungan atau klinik kebidanan untuk pemeriksaan. Keluarnya bau tidak enak bisa menjadi pertanda ada yang salah secara medis. Vaginitis yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis atau candida, biasanya mengeluarkan bau tidak enak atau amis seperti ikan. <br />Kalau Anda sehat dan tidak mengalami luka, lecet atau infeksi, boleh jadi kadar pH, asam-basa, Anda tidak seimbang. Diet, stress dan penggunaan parfum atau pelumas yang tidak tepat di dalam vagina bisa mempengaruhi keseimbangan pH alat kelamin. Tidak sedikit perempuan yang jatuh termakan iklan yang mendorong mereka untuk menggunakan cairan pencuci vagina berparfum untuk menutupi aroma alamiah tubuh kita. Penggunaan cairan pencucui berpengharum itu bisa jadi merupakan akar persoalan Anda. Dengan demikian, hindari penggunaan minyak, krim, pelumas apapun yang mengandung zat-zat dasar petroleum. Zat seperti itu bisa merusak jaringan vagina, menimbulkan gangguan dan mengeluarkan residu, termasuk bau menyengat. <br />Anda juga musti sadar bahwa apapun yang Anda makan, minum, rokok, dan bahkan pikiran, bisa mempengaruhi bau tubuh kita. Kalau Anda makan saus, makanan berbumbu, merokok, minum banyak alkohol, atau menjalani gaya hidup yang penuh stress, kesehatan vagina Anda bisa terganggu. Karena itu, cobalahuntuk sering bersantai, berolahraga dan cermat dengan apa yang kita masukkan ke mulut. dbDr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-8870365413392545082007-09-04T20:21:00.000-07:002007-09-04T20:27:18.783-07:00G-spot dan Laki-lakiMenemukan G-spot Lelaki <br /><br />Tanya. Apakah ada daerah G-spot pada tubuh laki-laki? Dari majalah saya tahu kalau perempuan seperti saya memiliki G-spot. Saya ingin menguatkan orgasme yang dialami suami. Ia telah memberikan kenikmatan yang luar biasa kepada saya, sepatutnya saya juga memberikan hal yang sama bukan. <br /><br />Jawab. Bagus sekali sikap Anda. Begitulah, salah satu rahasia kehidupan seks yang luar biasa sesungguhnya bukanlah kehebatan atau kekuatan, melainkan semangat untuk saling memberi dan menerima. Fakta bahwa Anda berkeinginan memberinya kenikmatan telah membuat Anda sebagai seorang pecinta yang hebat. <br />Kalau wanita memiliki apa yang disebut sebagai “titik Grafenburg” atau G-spot, itu sesungguhnya adalah suatu wilayah pada tubuh mereka yang bila dirangsang dapat menimbulkan kenikmatan yang sangat kuat dan kadang-kadang orgasme. Wilayah ini berada sekitar sepertiga atas vagina, ke arah depan, dan kadang-kadang disebut juga sebagai urethra sponge. <br />Begitu pula G-spot pada laki-laki, sebenarnya bukan sebuah titik, melainkan wilayah. Letaknya di sekitar kelenjar prostat. Prostat ini bisa disentuh dengan mengolesi jari dengn krim dan dimasukkan ke dalam anus. Kalau anda merasa menekan sebuah benjolan seukuran kacang, berarti Anda sudah menyentuh prostat. Dengan menekan atau mengelus prostat ini akan menimbulkan sensasi kenikmatan yang sangat kuat pada diri lelaki. <br />Kebanyakan orang merasa jijik atau enggan menyentuh anus. Akan tetapi, kalau Anda memng ingin memberikan ‘kenikmatan luar biasa’ bagi suami, merangsang prostatnya adalah sesuatu yang layak Anda pelajari. Karena pada kelenjar ini terkumpul banyak sekali ujung syaraf, dan mudah untuk merangsangnya sehingga menghasilkan orgasme yang sangat kuat. Bagi kebanyakan lelaki, hal ini adalah sesuatu yang menimbulkan rasa lega dan melayang. dbDr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-64950731856694164852007-08-26T23:05:00.000-07:002012-08-28T17:28:25.957-07:00Mengapa Menyeleweng? Mengapa Berselingkuh?Mengapa Menyeleweng?<br />
<br />
Sepanjang ada perkawinan, ada pula penyelewengan. Ketika orang jatuh cinta dan menikah atau menjalin hubungan dengan komitmen penuh, sebagian besar pasti menjanjikan cinta dan kesetiaan. Seperti tercermin dalam janji nikah, menurut agama atau kepercayaan apa pun. Begitu pula jika kita bertanya baik kepada pria maupun wanita, apa dasar utama hubungan bahagia, sebagian besar akan menjawab: kesetiaan. <br />
Tentu saja, tidak semua orang memenuhi janji pernikahannya. Jutaan orang, meski berjanji untuk setia, ternyata melanggar sumpahnya. Kebanyakan orang yang mendustai pasangannya mengaku masih mencintai istri/suaminya. Dan jika pasangannya mengetahui perselingkuhannya, mereka akan bertanya-tanya, “Katanya masih cinta, koq berselingkuh?” Atau, “Kalau ia mencintaiku, tentunya ia tidak akan menyakiti hatiku seperti ini.” <br />
Selingkuh, serong, seleweng, dusta atau pengkhianatan menggoyang pondasi perkawinan atau hubungan. Pengkhianatan ini menggerogoti kepercayaan kita kepada pasangan dan diri kita sendiri. Dalam pandangan banyak orang, yang pantas mengkhianati kita adalah musuh, bukan suami atau istri yang seharusnya mencintai dan memuja kita. <br />
Perselingkuhan menyebabkan kerusakan besar dan gangguan pada perkawinan. Bagi sebagian orang, persoalan ini mungkin hanya muncul sekali seumur hidup, namun bagi sebagian lainnya, penyelewengan bagaikan candu yang tidak tertahankan.Mengapa begitu banyak pria dan wanita menyeleweng? Apa yang salah? Mengapa kehidupan nyata berbeda dari yang diharapkan oleh banyak pasangan? Mengapa meski risikonya besar, jumlah penyelewengan terus meningkat? <br />
Dalam buku ini, saya mengkaji penyelewengan dari tiga sudut: suami, istri dan pihak ketiga. Ditelaah pula mengapa orang berselingkuh, dan pengaruhnya kepada orang-orang yang terlibat; bagaimana kerahasiaan perselingkuhan menggerogoti keintiman perkawinan, dan bagaimana kepercayaan pecah berantakan ketika perserongan ditemukan. Kita juga akan melihat perbedaan prioritas seseorang ketika melakukan pengkhianatan, dan bagaimana sifat-sifat yang dicari ketika menikah ternyata tercermin dalam perselingkuhan mereka. Buku ini bertujuan memberi sedikit wawasan mengapa perselingkuhan terjadi dan berusaha memberikan pedoman apa yang musti kita lakukan jika hal ini terjadi pada diri kita. <br />
<br />
Lelaki: Lebih Banyak & Lebih Dini Menyeleweng <br />
Tidak satu pun peneliti yang dapat menyajikan angka tepat berapa jumlah orang yang menyeleweng. Hal ini karena sifat penyelewengan tentu dilakukan secara rahasia. Para peneliti selalu menghadapi persoalan yang sama; responden yang sama sekali tak mau mengungkapkan faktanya, yang membesar-besarkan persoalan, dan yang berusaha mengecilkan atau malah meniadakan. Yang jelas, indikasinya sangat kuat kalau dari tahun ke tahun, jumlah penyeleweng terus bertambah; tidak hanya di kalangan pria, tetapi juga wanita, bahkan di antara pasangan homoseksual. <br />
Diperkirakan sekitar 60 persen pria dan 40 persen wanita pernah berselingkuh. Pada 1953 Alfred Kinsey1 menemukan 26 persen wanita berserong. Sekitar tiga dekade kemudian, Shere Hite2 pada 1988 menyatakan bahwa 70 persen wanita yang umur perkawinannya lima tahun lebih, pernah berselingkuh. Tidak berbeda jauh dari jumlah pria peserong yang 75 persen. Menariknya, 79 persen wanita yakin kalau suaminya setia, bahkan jika dirinya sendiri tidak setia. Hal yang sama juga diyakini oleh kaum pria. <br />
Bukan hanya jumlah penyeleweng yang meroket, tetapi juga mereka melakukannya lebih cepat dibandingkan pasangan dari generasi sebelumnya. Sebagaimana temuan Annette Lawson3, wanita yang menikah sebelum 1960, rata-rata baru menyeleweng setelah usia perkawinannya 14 tahun. Sedangkan kaum lelakinya menunggu 11 tahun baru berkhianat. Sedangkan wanita generasi 1970-an, baru empat tahun menikah sudah berselingkuh. Padahal, lelaki generasi ini menanti sedikit lebih lama, lima tahun. <br />
Hasil penelitian ini tentu saja tidak dapat serta merta dijadikan simpulan untuk kondisi di tanah air, meski gaya hidup di Jakarta dan kota-kota besar lainnya sudah semakin mirip dengan kehidupan kota-kota tempat penelitian itu diadakan. Bahwa lebih banyak orang menyeleweng dan lebih dini melakukannya, kemungkinan besar memang terjadi; antara lain dapat disimpulkan dari kasus-kasus yang ditangani oleh lembaga kami, Pusat Krisis Wanita dan Anak-anak, serta dari perilaku sosial dan sikap moral yang berlaku sekarang. <br />
Selain itu, penemuan Lawson juga perlu ditantang, khususnya mengenai wanita lebih awal berselingkuh. Karena nilai paternalistik masih kuat, sebaliknyalah yang terjadi, bukan hanya lebih banyak pria yang lebih dini menyeleweng, tetapi juga mengambil inisiatif. Lagi pula, wanita yang menyeleweng selalu dinilai dengan lebih tajam oleh masyarakat, sehingga mereka akan berfikir lebih panjang. Selain efek standar ganda ini, perempuan di tahun-tahun awal pernikahan seringkali terserap waktunya untuk mengurus dan merawat anak-anak sehingga peluang untuk berselingkuh juga lebih kecil. Sementara pada periode seperti itulah, lelaki lebih punya banyak kesempatan untuk menjalin hubungan dengan orang ketiga. Pasalnya, banyak istri yang baru aktif secara seksual setelah anak-anaknya melewati masa bayi. <br />
Memiliki affair berarti berada dalam posisi untuk menemui seseorang yang menarik bagi kita. Kesempatan seperti itu sangat jarang apabila kita banyak mendekam di rumah bersama dengan bayi atau anak-anak. Wanita lebih mungkin memulai penyelewengan setelah anak-anak masuk sekolah, atau ketika kembali bekerja, atau baru memulai karir setelah lama menjadi ibu rumah tangga saja. <br />
<br />
Apakah Penyelewengan Itu? <br />
Penyelewengan terjadi bila dua orang terlibat hubungan seksual dan emosional dimana salah satu di antaranya sudah menikah atau menjalin hubungan dengan orang lain. Berselingkuh, dengan demikian, tidak hanya bisa dialami oleh pasangan yang sudah menikah, tetapi juga yang baru pacaran, bertunangan atau hidup bersama. Pengkhianatan ini bisa berlangsung sebentar, misalnya hubungan satu jam dengan pekerja seks komersial (PSK), tetapi juga bisa berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Begitu pula, yang disebut kontak seksual, bukan hanya persenggamaan, tetapi bisa cuma ciuman, cumbuan, petting, dengan atau tanpa orgasme. <br />
Kadar perasaan yang terlibat dalam perselingkuhan sangat beragam. Boleh jadi pasangan yang berselingkuh sama sekali tidak pernah melakukan kontak seksual, namun baik wanita maupun prianya saling merasa tertarik secara emosional dan seksual, sehingga kemungkinan untuk melakukan kontak seksual selalu terbuka. Apabila bertemu dan berbicara, mereka sangat intim. Mereka berbagi pikiran dan perasaan yang biasanya hanya dibagi dengan pasangannya. Dan karena hubungan ini dinilai penting bagi keduanya, maka mereka melakukannya secara diam-diam, dirahasiakan dari suami/istrinya. <br />
<br />
Kenikmatan dan Risiko <br />
Perselingkuhan bisa sangat menggairahkan, menantang dan romantis. Anda merasa sedang berada di puncak dunia, menari di udara. Tetapi penyelewengan juga bisa menarik kita menuju jurang kesedihan. Bagaimana perasaan yang kita alami sangat bergantung pada sifat keterlibatan kita di dalam dusta ini: apakah kita yang terlibat khianat ataukah pasangan kita; apakah periode affairnya baru saja dimulai ataukah sudah larut; apakah kita masih mencintai selewengan atau ia sudah mau mencampakkan kita. Atau mungkin ia sudah lama menjanjikan akan menceraikan istrinya tetapi tak juga dilaksanakan. Apa pun posisi kita, kita terikat oleh perasaan tertentu. Yang jelas, perselingkuhan bukan hanya menyenangkan tetapi juga sekaligus kegiatan yang sangat berbahaya. Dan bagi sebagian orang, bahaya itulah yang membuat dirinya bergairah. <br />
Penyelewengan bisa saja mengalirkan adrenalin, tapi juga dapat mengandaskan hubungan, menenggelamkan perkawinan, bahkan mendorong orang ke ujung kesedihan sehingga mencoba bunuh diri. Perselingkuhan bagaikan rulet Rusia yang membuat kita tak tahu kapan pelurunya akan menembus kepala kita. <br />
Anda pikir bisa melakukan sebuah perselingkuhan sempurna yang tidak akan seorang pun mengetahuinya. Bisa saja Anda mengontrol perilaku sendiri, tetapi tidak ada jalan untuk memastikan perilaku pasangan Anda. Betapun hati-hatinya Anda, belum tentu rahasia akan terus tersimpan rapi. Lihat saja betapa banyak politisi tingkat tinggi yang menempuh segala risiko untuk mempercayai pasangannya ternyata harus berakhir di mulut wanita itu yang membongkar aibnya kepada umum. <br />
Meskipun penyelewengan Anda masih belum terbongkar, atau Anda merasakannya makin memperkaya perkawinan Anda, namun orang sering menipu diri sendiri mengenai betapa kuat perselingkuhan ini mempengaruhi perkawinannya. Menipu nuraninya sendiri. Perserongan yang belum terbongkar akan mengubah tingkat keintiman. Dalam perkawinan orang pasti mengharapkan keterbukaan dan kejujuran. Karena affair bersifat rahasia, maka pihak-pihak yang terlibat pastilah berbohong dan menipu istri/suaminya. Sang pendusta ini bukanlah orang yang sama lagi. Jadi, tak peduli apakah Anda adalah orang yang terlibat penyelewengan, atau pihak yang dikhianati, atau pihak yang masih menyembunyikan rahasia, hubungan perkawinan telah berubah. <br />
Sampai sekarang banyak lelaki beranggapan bahwa sah saja bagi mereka berlaku buruk asal tidak tertangkap basah. Tak peduli apakah Anda menyeleweng dengan hati atau cuma melampiaskan nafsu semalam, semuanya adalah perbuatan yang tidak bisa diterima oleh perempuan. Sudut pandang mayoritas lelaki ini sangat dipengaruhi oleh sikap sosial yang sudah dianut berabad-abad. Sampai sekarang orang tetap menghukum wanita yang berserong jauh lebih keras daripada kepada lelaki yang ketahuan menyeleweng. <br />
<br />
Mengapa Berselingkuh? <br />
Apakah tutup mata lebih baik daripada menemukan kebenaran? Apakah lebih baik mengaku atau tutup mulut? Mengapa banyak orang mempertaruhkan begitu banyak hanya untuk suatu kesenangan biologis atau emosional sesaat? Apa saja yang membuat perkawinan rentan perselingkuhan? Mengapa orang yang sudah ketahuan masih mengulang-ulang penyelewengannya? Apa dampak penyelewengan pada perkawinan, khususnya kepada anak-anak? Semua pertanyaan tersebut akan terjawab dalam bab-bab berikut ini. Juga akan dikaji mengapa pria dan wanita memiliki harapan dan prioritas yang berbeda. Daftar prioritas lelaki jika terlibat penyelewengan adalah: <br />
- suasana baru pengalaman seks <br />
- percaya terhadap citra kejantanan <br />
- tak mampu menahan godaan <br />
- kenikmatan bertualang <br />
- beranggapan tidak akan ketahuan dan tidak berbahaya <br />
- jatuh cinta <br />
Sementara prioritas perempuan nyaris kebalikannya. Mereka terlibat perselingkuhan karena: <br />
- jatuh cinta <br />
- perkawinan tidak beres <br />
- mencari keintiman hubungan dekat <br />
- ingin romansa kembali ke dalam kehidupannya <br />
- menginginkan seks yang menyenangkan <br />
Tak diragukan lagi kalau affair memang menggiurkan tetapi juga melahirkan banyak luka dan merusak. Tetapi juga perlu diingat bahwa meskipun penyelewengan itu menyakitkan, namun perkawinan Anda masih dapat diselamatkan.Dr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8778687043873594583.post-23674142266809403402007-08-26T23:01:00.000-07:002007-08-26T23:04:44.850-07:00Kisah Nyata Para Peselingkuh<span style="font-weight:bold;"></span>Kisah Para Wanita Idaman (Lain) <br /><br /><br />Semua orang tahu kalau salah. Salah besar kalau kita tidur dengan suami wanita lain. Lalu bagaimana dengan saudara-saudara perempuan kita yang berada di kawasan “lampu merah”? <br />Ini adalah kisah mengenai Wanita Idaman Lain (WIL). Mungkin anda sudah punya bayangan seperti apa dirinya. Mungkin wajahnya seperti anda juga, pekerja kantoran. Ia melambaikan tangannya di depan wajah Anda sambil berkata bahwa ia tidak peduli kalau lelaki yang ditidurinya adalah suami Anda. Yang penting, ia merasa nyaman. Atau anda membayangkan ia seperti di dalam film-film atau novelnya Motinggo Boesye: perempuan gemerlap dengan anak-anak muda di sekitarnya. Atau gadis yang tiada bedanya dengan mahasiswi lainnya, suka ke pesta dan berbelanja, tetapi selalu siap menunggu “ayah asuh”nya. Tak peduli seperti apa bayangan Anda, kalau umurnya antara 20-40, penampilan para wanita idaman lain ini sesungguhnya tidak berbeda dari Anda sendiri. Seperti kebanyakan wanita. <br />Malam ini, tak ada bedanya dengan akhir pekan para perempuan lainnya – makan malam dan berbagi cerita rahasia. Semua orang yang berkumpul di kafe ini masih muda dan cantik, terdidik dan bekerja. Salah satunya bernama Sita (29), seorang produser acara teve yang telah tiga tahun menjalin hubungan serius dengan seorang pengurus asosiasi pengusaha yang telah beristri. Di sebelah kanan Sita adalah Rani (26), seorang aktivis yang berkaitan dengan pendidikan anak-anak. Enam bulan lalu ketika kami makan siang, Rani bertemu pria yang menurut saya biasa saja, namun menurutnya sangat tampan dan harus dimilikinya – bahkan kalau ia sudah kawin. Maria, (24), seorang mahasiswi pasca sarjana yang selalu kami anggap adik bungsu. Ia mengaku setia dengan pacarnya sejak SMA, yang sering membuatnya kesal, meski beberapa bulan sekali mereka tidur bersama. Dan Maria sampai kini masih melakukannya, bersama pacarnya yang kini telah menikah. Lalu saya sendiri, seorang redaktur sebuah majalah, sahabat, kakak kepercayaan mereka semua. Bertahun-tahun lalu saya menangkap basah pacar saya berdusta, mendua dengan wanita lain. Saya segera memutuskannya. Saya tak mau terlibat dengan pria macam begitu. <br />Sungguh menakutkan, betapa affair dengan mudah terjadi di sekitar kita. Tanpa perencanaan, tanpa sengaja, seorang wanita tiba-tiba bisa saja terlibat di dalamnya. Memang ada perempuan yang sepanjang hidupnya berkarir di jalur perselingkuhan ini. Lalu ada juga wanita yang sangat kesepian dan merasa tak aman sehingga merasa layak menerima pria mana saja yang ‘ditinggal’ istrinya. Seperti yang dikatakan Sita, “Tiga minggu sekali kami bertemu. Aku selalu menantikan hari pertemuan kami. Ia begitu terbuka, dengan senang mengakomodasi diriku.” <br />Akan tetapi, bagi banyak wanita, transgresi ini hanyalah satu tahap – tahap yang kadang-kadang menuju periode patah hati, perselisihan, dan penistaan yang tak terperi. “Tetapi itu tidak akan terjadi pada diriku,” hampir semuanya berkata begini sebagai pembenaran. Bahkan bagi sebagian wanita muda, ini adalah suatu perjalanan menuju cinta sejati dan keluarga. Sebuah affair mereka anggap seperti perhentian sementara yang melegakan. Tidak perlu ada tekanan mengenai komitmen, tanggung jawab, atau bahkan cinta. Pria selingkuhan mereka itu sekadar seseorang yang enak diajak bermain-main, di mana para perempuan ini tak perlu memikirkan si lelaki terlalu serius sehingga masih bisa terus memikirkan karir dan diri mereka sendiri. “Bagaimana pun juga, aku masih seorang gadis, masih lajang, bukan istri,” sahut Rani. <br />Boleh dikata para perempuan ini berada dalam suatu tahap perkembangan tertentu dimana mereka sesungguhnya sama sekali tidak siap untuk sebuah hubungan serius sepenuhnya. Mungkin kalau mereka sudah berumur sekitar 30-an dan memutuskan ingin punya anak, mereka akan mencari seorang lelaki yang juga siap untuk diajak berkeluarga. <br />Selama bertahun-tahun, Sita tidak keberatan dengan seks bebas – salah satu ‘dampak samping’ perselingkuhan. Ia menyukai hubungan yang lepas, tanpa komitmen, di antara waktu senggangnya. “Pria hanyalah seseorang yang menemani kita di waktu luang,” tegas Sita. “Sungguh, kalau kamu sesibuk aku, kamu akan membutuhkan seseorang yang bisa diajak beristirahat, orang yang menemani kita makan malam, nonton bioskop, tanpa kita harus peduli di mana ia melempar kaos kakinya dan segala urusan rumah tangga lainnya. Meskipun Sita juga punya agenda untuk menemukan lelakiyang bisa dimilikinya sendiri, namun ia juga mengaku sudah terbiasa dengan lelaki milik perempuan lain. <br />Sebagian perempuan yang terlibat perserongan menyatakan bahwa tidak cukup banyak pria baik untuk dikawini. Namun, apakah kelangkaan pria baik-baik ataukah banjir hormon yang membuat para wanita muda ini begitu panas? <br />Boleh jadi ini adalah cerminan perubahan sikap perempuan dalam memandang diri mereka dan dunianya. Kini mereka begitu percaya diri. Dengar saja, lagu-lagu yang dinyanyikan para gadis sekarang, syairnya penuh keyakinan diri, termasuk dalam urusan cinta. Mereka tak lagi cengeng. Jika memang harus berebut, bertempur pun mereka jalani, demi cinta atau pria yang mereka percayai sebagai miliknya, sebagai takdirnya. <br />Di sekitar meja kami ada beragam makanan, pasta, kentang penyet, dan cumi kering goreng. Saya memandang Maria dan bertanya, “Aku dengar kau merengeki pacarmu, seperti tidak ada pria lain saja.” Dan tanpa malu ia mengakui, “aku sangat bahagia bila mendengar suami wanita lain memanggil namaku. Aku pikir, dia tidak akan kembali lagi kepadaku kalau aku tidak cukup baik baginya.” <br />Sementara Rani menyatakan kalau ada sesuatu yang menentramkan bersama dengan suami orang lain. Kamu tak pernah bingung apa sedang dilakukannya, karena kita tahu pasti apa yang dilakukannya kalau tak bersama kita, pastilah dengan istrinya sendiri. Kita tak pernah kecewa kepadanya karena kita memang tidak berharap apa-apa dari suami orang lain ini. Dan kita tidak akan terbawa masuk ke dalam konflik emosional yang kita tidak siap. Biasanya, aku akan menemui pria kalau aku menginginkan semacam fantasi tak terikat. Aku bisa berpura-pura kami sedang memiliki satu sama lain, lalu aku pulang dengan tenang. Aku tidak akan berharap apa pun, sehingga aku tidak sakit hati sama sekali.” <br />Sita mengangguk penuh rasa simpati, tersenyum dan menyahut, “Aku menyukai seks – bertemu di tempat-tempat rahasia atau ke rumahnya ketika istrinya pergi. Lagi pula, aku tahu aku akan memperoleh kepuasan kapan pun aku mau. Tak ada ikatan sama sekali. Kami berteman baik dan kami merasakan seks yang indah.” <br />Gaya kelompok ini menjelaskan situasi mereka – kebebasan, kegembiraan dan keamanan perasaan – terdengar seperti fantasi. Dan banyak pakar menggarisbawahinya. Para wanita ini tidak hanya membodohi diri sendiri, tetapi perilaku mereka pada akhirnya juga menghantui mereka. <br />Mereka melakukan penyangkalan yang sangat besar. Mereka menyangkal kebutuhan dan perasaan mereka sendiri. Mereka mengatakan kalau, “Ia akan di sisiku jika aku memanggilnya,” padahal tidak ada perempuan berselingkuh yang bisa mengendalikan hubungan mereka. Mereka juga menyatakan kalau mereka menunggu sampai saatnya tiba. Namun ketika waktunya datang, yang hadir hanyalah rasa kebencian, kemarahan, kesepian dan depresi. Itulah realitanya. <br />Apabila anda yakin dengan hukum Karma, dengan terlibat dalam suatu hubungan bersama suami wanita lain, kita menimbulkan energi pengkhianatan dan dusta. Energi ini akan kembali pada sumbernya. Itu berarti suatu hari nanti Anda juga akan dikhianati dan didustai. Anda akan sakit hati. Ini hukum yang tak bisa dibalik. <br />Akan tetapi kemungkinan-kemungkinan karma ini tidak terlintas di dalam pikiran wanita-wanita di depanku. “Pernahkah kalian berfikir kalau tindakan kalian salah?” tanya saya. “Apa yang kau maksud dengan salah?” Sita balik bertanya. Dan yang lain terbahak-bahak, mungkin untuk menghindari perbincangan yang menyakitkan ini. <br />Kemudian mereka mulai bicara soal bagaimana mereka menimbang pro-kontra, tentang bagaimana mereka musti melepaskan diri dari wanita lain, tentang bagaimana mereka merasa bersalah, dan tentang seharusnya mereka tidak melakukannya. Kemudian saya berkata, “Kadang-kadang kupikir alasan mengapa aku tetap melajang adalah sebagai hukuman atas hal-hal buruk yang kulakukan pada masa lalu.” <br />Rani menolak kalau ini adalah situasi hukuman. Tetapi ia mengakui kalau semua ini begitu menistakan, memalukan. Seperti terakhir kali ia bertemu dengan ‘kekasih’nya. Setelah berjam-jam mempersiapkan diri – mandi khusus, merawat kuku, memilih baju istimewa, menyemprotkan parfum merangsang, memilih restoran mewah – ternyata cuma dihampiri sejenak sekadar untuk mengatakan bahwa anak lelakinya ingin ditemani main dan ia sudah terlanjur berjanji kepada istrinya, dan ia memanggilkan taksi untuk membawa Rani pulang kembali ke apartemennya. “Perjalanan pulang saat itu terasa sangat lama, karena aku tahu kalau ia berbohong.” <br />Para gadis ini menghabiskan minuman mereka sambil bicara soal pengalaman buruk mereka berselingkuh. Seperti kisah Sita kalau ia musti menelpon rumah ‘pasangannya’ dan jika yang menerima adalah istrinya, ia harus berpura-pura. “Aku harus mengubah suaraku, dan berkata, ‘Hai, Endra ada? Yah, tolong beritahu kalau Gina menelpon,’ atau ‘Bisakah kau beritahu dia kalau Intan tak bisa makan malam bersamanya’ atau ‘tolong sampaikan kalau penerbangan Dewi dibatalkan.’” Sita melanjutkan, “Aku senewen setiap kali mendengar suara istrinya, karena seakan statusku begitu rendah dan hina sampai harus sembunyi-sembunyi.” <br />Maria yang malang malah terobsesi dengan ‘pacar’nya sehingga suatu malam ia musti begadang di dalam mobilnya untuk mengetahui rumah kekasih gelapnya. Ia musti keliling kompleks perumahan dan akhirnya dihentikan dan ditanyai satpam. <br />Semua menceritakan kisah-kisah lara. Dan pelan-pelan muncullah fokus: bukan kerinduan atau penistaan ini yang membuat para wanita ini terpojok dan akhirnya bertahan. Tetapi kadang-kadang rasa bersalah merayap dan mendesak kerongkongan mereka. <br />Tak berapa lama yang lalu, Rani mengacaukan hubungan temannya sendiri yang telah bertunangan dan hendak menikah. Pria itu bercerita kalau calon istrinya memutuskan untuk selibat sampai upacara pernikahan. Rani jatuh kasihan dan beberapa kali berhubungan badan dengan pria itu. “Namun setelah itu aku merasa tak menyukai diriku sendiri. Bukankah seharusnya aku tetap menjadi temannya dan membesarkan hatinya supaya terus mempertahankan hubungan dengan tunangannya itu? Beberapa bulan setelah itu aku mulai sadar bahwa aku musti memperbaiki pertimbangan moralku.” <br />Sita merasa begitu bersalah atas apa yang terjadi empat tahun lalu. Ia menatap piringnya dan berkata, “Sejak kecil aku memuja wanita ini. Wanita ini sangat mencintai suaminya. Tetapi aku dan suaminya malah melakukan sesuatu yang kekanak-kanakan. Kami berfantasi seandainya saja kami lebih dulu bertemu daripada dengan istrinya, maka kini kami adalah pasangan serasi, karena kami merasa pasangan yang telah ditakdirkan.” Kenyataannya? Sita sampai sekarang sangat menyesali kebodohannya itu dan bertanya-tanya bagaimana mungkin ia bisa melakukan hal seperti itu. <br />“Yang kumaksud bukanlah tidur dengan suami orang. Melainkan tingkahku yang tidak menghargai diri sendiri.” Kemudian ia tertawa, “Itulah yang terburuk. Aku begitu membutuhkan kasih sayang sehingga aku mati-matian memperolehnya dari suami orang.” <br />Selama beberapa detik kebisuan melanda, sampai saya sendiri berkata, “Aku juga pernah berdusta. Kita tidak tahu rasanya sampai kita mengalaminya. Ketika aku bertanya kepadanya mengapa ia berselingkuh, ia menjawab, ‘pantatnya kan besar sekali dan...ah kamu kan tahu.’ Sepertinya ia mengandaikan kalau aku memahaminya. Lalu semua rasa tak aman bermunculan. Aku merasa begitu buruk. Aku lalu menutup diri. Tapi kemudian aku berfikir, kalau aku menyukai pria ini mungkin hanya bertahan beberapa bulan, kemudian apa yang akan kurasakan kalau ia adalah belahan jiwaku? Karena itu aku memutuskan untuk tidak mau melukai wanita yang merasa pria ini adalah belahan jiwanya: istrinya. Nah sekarang seperti kalian semua tahu, aku sudah dua tahun tidak berpacaran.” Dan semua tertawa. <br />Banyak hal yang membuat wanita menghentikan perselingkuhannya. Yang jelas, penghentian itu terasa sangat menyakitkan. Kadang-kadang secara mendadak, seperti menemukan pencerahan. Tetapi ada juga yang berjalan pelahan-lahan. Seringkali, terutama bagi wanita umur 20-an, hubungan-hubungan segitiga itu berhenti seiring dengan tumbuhnya kematangan mereka. Semakin dewasa, perempuan makin serius dalam memilih pasangan hidup. Dan dalam menemukan orang yang memungkinkan mereka menguji kemampuannya untuk mencintai sepenuh mungkin. <br />Pramusaji datang membawa bon. Kami hampir empat jam berada di kafe ini, saling bertutur dan membuat pengakuan. Empat wanita yang memiliki kesamaan dan tetap tak punya konsensus kami musti menuju ke mana. Sita tetap merasa dirinya elok dan akan bertemu ‘lelaki’nya akhir pekan depan. Rani mengeluh tak tahu harus berbuat apa. Sementara Maria bersumpah (sekali lagi) kalau akan mengakhiri hubungannya, dan kami semua ingin bisa mempercayainya. Saya menegaskan dalam diri sendiri bahwa saya tidak akan terlibat dengan lelaki yang telah punya pacar, apalagi istri. Bukan hanya karena pertimbangan moral, tetapi juga tak rela menghabiskan energi perasaan dengan prianya orang lain. Punya affair berarti kita terus menerus menginjak rem – untuk tidak jatuh cinta, bahkan jika itulah perasaan yang sedang kita rasakan. Juga untuk tidak marah, walau kita sedang disakiti. Sungguh beban yang terlalu berat. <br />Seorang lelaki yang terlibat perselingkuhan tidak akan mengemukakan apa-apa kepada kekasih gelapnya. Apalagi soal kemampuannya mempertahankan dan memperdalam rasa cintanya. Maka, jika Anda adalah bagian dari sebuah segitiga cinta, periksalah apakah hubungan ini nyata dan bertahan lama. <span style="font-weight:bold;">DB</span>Dr. Dono Baswardono, Graph, Psych, AISEC, MA, Ph.Dhttp://www.blogger.com/profile/02639731079245429601noreply@blogger.com10