Tuesday, August 28, 2012

Perkawinan Dini Berisiko Terkena Kanker Rahim

Perkawinan Dini Berisiko Terkena Kanker Rahim


Perempuan yang menikah di bawah usia 20 tahun berisiko terkena kanker leher rahim. Pada usia remaja, sel-sel leher rahim belum matang. Kalau terpapar human papilloma virus atau HPV, pertumbuhan sel akan menyimpang menjadi kanker.
Di leher rahim ada dua lapis epitel, epitel skuamosa dan epitel kolumner. Pada sambungan kedua epitel terjadi pertumbuhan yang aktif, terutama pada usia muda. Epitel kolumner akan berubah menjadi epitel skuamosa. Perubahannya disebut metaplasia. Kalau ada HPV menempel, perubahan menyimpang menjadi displasia yang merupakan awal dari kanker. Pada usia lebih tua, di atas 20 tahun, sel-sel sudah matang, sehingga risiko makin kecil.
Kanker leher rahim menduduki peringkat pertama kanker yang menyerang perempuan di Indonesia. Angka kejadiannya saat ini 23 persen di antara kanker lain.

Faktor risiko kanker leher rahim selain perkawinan dini adalah banyak melahirkan, merokok, dan berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seks. Gejala awal yang perlu diwaspadai, keputihan yang berbau, gatal, serta perdarahan setelah sanggama.
Jika diketahui pada stadium sangat dini atau prakanker, kanker leher rahim bisa diatasi secara total. Untuk itu, perempuan yang aktif secara seksual dianjurkan melakukan tes Pap 2-3 tahun sekali. Tes ini murah dan mudah, bahkan bisa didapatkan di puskesmas dan praktik bidan.
Ada vaksin yang mampu melindungi perempuan terhadap empat tipe HPV, yaitu HPV 6 dan HPV 11 yang menimbulkan kutil/tumor jinak pada alat kelamin serta HPV 16 dan HPV 18 yang bisa menimbulkan kanker pada leher rahim dan vagina. Sayangnya, vaksin itu, quadrivalent HPV vaccine, masih relatif mahal, 100 dollar AS per vaksin. Padahal harus diberikan tiga kali ulangan, bulan ke-0, ke-2, dan ke-6. DB

No comments: