Monday, July 16, 2012

PEREMPUAN ITU RASIONAL!

WANITA RASIONAL


Berdasar penelitian, berbeda dengan mitos, wanita lebih rasional daripada pria. Sebaliknya, pria lebih emosional/reaktif dalam mengambil keputusan rumah tangga.
Tidak percaya? Mari lihat kasus-kasus di bawah ini.

Mengapa wanita sulit mengambil keputusan bercerai? Karena ia menghitung semua untung-ruginya dengan sangat teliti. Bukan hanya efek bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi suaminya, bagi anak-anaknya, bagi keluarga inti, keluarga besar, dll. Sementara, pria bisa dalam tempo sekian detik langsung berteriak, "Ya sudah, cerai saja!" secara reaktif jika ia merasa dilecehkan egonya. Ia hanya ingin membuktikan bahwa walau bercerai, ia akan selamat dan bisa dengan cepat mendapatkan yang lain (atau memang sudah punya cem-ceman).

Pernah memperhatikan pameran mobil? Ibu-ibu cenderung memilih mobil yang muat banyak orang - walau untuk mobil kedua, dst. Para bapak? Walau tak punya duit, mereka berbondong-bondong melihat Ferrari atau Jeep Wrangler yang gagah; menaikinya, bahkan test drive. Sedangkan ibu-ibu, paling-paling hanya menoleh.

Siapa yang lebih sering menggampar anak karena hal sepele, misalnya karena mobilnya lecet akibat tergores mainan anaknya? Ayah kan? Padahal berapa sih biaya mengecat kembali satu bagian mobil? Tapi berapa "biaya psikologis" yang tergores di jiwa anak-anak? Goresan itu TIDAK BISA hilang. Akan membekas sepanjang hidup.

Jadi? Janganlah lagi menuduh para perempuan ini emosional. Mereka sangat rasional. Problemnya adalah: para lelaki ini TIDAK PERNAH diajari oleh masyarakat/keluarganya bagaimana cara mengenal, mengidentifikasi, mengungkapkan secara tepat, dan mengendalikan perasaan-perasaannya. Misalnya, sungguh keliru menyatakan bahwa "pria hebat itu tidak menangis." Karena itu, mari para lelaki, belajarlah untuk berperasaan. Jika Anda mampu mengelola perasaan, maka Anda pun akan menjadi pria yang lebih logis, rasional, dan EMPATIK.

Selamat siang. Selamat makan siang.

NB: jika setelah membaca essay ini Anda masih ngotot bahwa perempuan itu emosional, itu namanya mekanisma pertahanan ego: denial/penyangkalan. He...he...
Tetapi, agar Anda puas, saya akan bercerita soal penelitian yang dilakukan oleh NASA. Secara berkala, mereka menguji calon astronaut, pria dan wanita. Tesnya sederhana. Mereka diandaikan sedang di bulan, lalu melakukan penjelajahan dengan jip bulan. Ternyata jipnya rusak, dan mereka harus kembali ke pesawat induk, dengan hanya boleh membawa 10 jenis barang. Mereka diminta mengurutkan mana barang yang paling penting sampai yang kurang penting.
Hasilnya? Mayoritas pria menempatkan KOMPAS sebagai barang terpenting. Sebaliknya, mayoritas perempuan meletakkan kompas sebagai barang paling TIDAK PENTING. Tahukah Anda jawabannya?